Purworejo, NU Online Jateng
Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Tengah mengadakan aneka pelatihan meliputi Latihan Instruktur 1, Kursus pelatih (Suspelat) 1 dan Pendidikan dan pelatihan Khusus (Diklatsus) Bagana Balantas Jumat-Ahad (26-28/11) di Komplek Yayasan Mazro'atul Ulum, Desa Sutoragan, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo.
Ketua PW GP Ansor Jawa Tengah H Solahudin Aly mengatakan, Latihan Instruktur 1 dan Suspelat 1 setelah pandemi memasuki putaran keempat. Yang pertama di Semarangraya, kedua di Banyumasraya, ketiga ,dan sekarang di Keduraya.
"Jadi kita bikin per karesidenan setelah pandemi Covid-19," jelasnya.
Dikatakan, ada 49 kader dari 5 Kabupaten di karesidenan kedu. Peserta tidak ada batasan khusus, hanya mempertimbangkan kelas dan kemampuan kelas menampung.
"Artinya kita batasi dari persyaratan, di Latihan Instruktur dan Suspelat satu harus sarjana. Kami ingin mendidik guru sebagai pendidik yang baik," terangnya.
Diharapkan, kader yang berlatar belakang sarjana, didik instruktural bisa berkembang dan bermanfaat. Karena berangkat dari pengalaman dari sebelumnya yang aktif hanya paling 25 persen.
"Antinya nantinya setelah diklat khusus ini bisa bermanfaat dan menularkan ilmunya, bisa digunakan untuk kaderisasi di masing-masing cabang," pungkasnya.
Kepada NU Online Jateng, Rabu (1/12) Gus Sholah menjelaskan, pelatihan khusus digencarkan setelah sempat tertunda karena pandemi Covid-19. Dengan pelatihan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan jenjang pelatihan di tingkat cabang.
"Secara khusus pelatihan ini kita gelar, agar tidak terjadi kekosongan pelatihan di lingkungan Ansor. Pasalnya, sebagai organisasi kader, Ansor harus menempa kader-kader terbaiknya untuk memegang tampuk kepemiminan NU di berbagai tingkatan pada saatnya nanti," pungkasnya.
Kontributor: Achmad Rohadi
Editor: M Ngisom Al-Barony
