• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Selasa, 7 Mei 2024

Dinamika

Fatayat NU Cawas Klaten Gelar Rutinan untuk Konsolidasi Organisasi

Fatayat NU Cawas Klaten Gelar Rutinan untuk Konsolidasi Organisasi
Kegiatan rutinan PAC Fatayat NU Cawas, Klaten (Foto: NU Online Jateng/Eko)
Kegiatan rutinan PAC Fatayat NU Cawas, Klaten (Foto: NU Online Jateng/Eko)

Klaten, NU Online Jateng
Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten menggelar pertemuan rutinan bulanan untuk konsolidasi organisasi di Jitengan, desa Pogung, Kecamatan Cawas pada Sabtu  (19/8/2023).


Ketua  PAC Fatayat NU Cawas Indah Wahyu Pertiwi mengatakan, kegiatan rutinan Fatayat selalu diselenggarakan untuk silaturahim dengan pengurus ranting sekaligus evaluasi dan perencanaan kegiatan.


"Kegiatan rutinan ini dilaksanakan secara bergilir dari ranting ke ranting di awali dengan dzikir, shalawat, membahas perkembangan organisasi, dan selanjutnya kajian umum yang disampaikan oleh Kiai Muthoha,” ujarnya. 


Disampaikan, pertemuan rutinan dihadiri oleh kurang lebih 50 anggota perwakilan 15  kelurahan yang berada di wilayah di Kecamatan Cawas. Menurutnya, kegiatan rutinan sangat bermanfaat untuk ajang silaturahim, tukar informasi, dan sosialisasi program.


Kepada NU Online Jateng, Ahad (27/8/2023) Sekretaris PAC Fatayat NU Cawas Siti Rahma  menjelaskan, PAC Fatayat Cawas berdiri  pada tanggal 17 Maret 2021. Usia yang masih sangat muda bagi fatayat NU Cawas.
 


"Usia kami boleh muda yang berdiri pada 17 maret 2023 dengan perintis awal hanya berlima keaggotaan namun kini sudah mewadahi kurang lebih 50 oarang perempuan muda NU, alhamdulillah mampu melaksanakan beberapa kegiatan di antaranya kepedulian sosial terhadap sesama berupa santunan kepada anak yatim piatu dan kaum dhuafa," terangnya.


Disampaikan bahwa keberadaan awal PAC Fatayat Cawas didukung  oleh NU dan banom-banom NU di Cawas dengan harapan dapat memberi manfaat dan mendorong pemudi lebih peduli terhadap lingkungan sekitar.


Kiai Muthoha dalam taushiyahnya menyampaikan tentang larangan ujub (membanggakan diri) dan larangan pelit dan untuk membiasakan sedekah. Salah satu penyakit hati yang kerap kali dimiliki oleh banyak orang namun tidak disadarinya adalah ujub.


"Istilah ujub adalah membagakan diri sendiri secara berlebihan, hingga memberikan suatu penghargaan yang sangat berlebihan kepada kemampuan diri. Seringkali tidak disadari, sifat ujub ini seringkali kita tunjukan kepada orang terdekat kita," ungkapnya. 


Dikatakan, kader Fatayat Cawas diharapkan tetap senantiasa istiqamah dengan gerakan berbagi menyalurkan santunan kepada anak yatim piatu dan kaum dhuafa,” pungkasnya.


Pengirim: Eko Priyanto


Dinamika Terbaru