• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Minggu, 12 Mei 2024

Dinamika

Batik Mlatiharjan Khas Demak, dari Hobi Menggambar Jadi Ekonomi Kreatif

Batik Mlatiharjan Khas Demak, dari Hobi Menggambar Jadi Ekonomi Kreatif
Pembatik Batik Mlatiharjan Kusmidarini tengah dikunjungi mahasiswi KKN UIN Walisongo. (Foto: Istimewa)
Pembatik Batik Mlatiharjan Kusmidarini tengah dikunjungi mahasiswi KKN UIN Walisongo. (Foto: Istimewa)

Demak, NU Online Jateng
Pemerintah dari tingkat pusat sampai daerah terus menggenjot sektor pariwisata sebagai upaya meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu ragam oleh-oleh hasil industri kreatif masyarakat banyak disajikan di lokasi wisata sebagai buah tangan, salah satunya adalah batik Mlatiharjan khas Demak, Jawa Tengah.

 

Batik Mlatiharjan semula dirintis oleh Kusmidarmini, salah seorang warga Desa Mlatiharjo, Kecamatan Gajah, Demak, Jawa Tengah. Berawal dari hobinya berupa menggambar, ia mencoba keberuntungan dengan membuka sentra batik khas Demak.

 

"Karena memang dari dulu saya suka gambar-gambar dan pak lurah yang memang ingin mengembangkan wisata edukasi di Desa Mlatiharjan kemudian beliau mengadakan pelatihan membatik di Balai Desa. Dari situ saya tertarik untuk belajar dan mengembangkan batik khas Mlatiharjan ini," terangnya.

 

Kusmidarmini mengatakan hal itu kala menyambut kunjungan rombongan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Reguler Dari Rumah (KKN RDR) kelompok 30, angkatan 75 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, baru-baru ini.

 

Kepada para mahasiswa, ia mengajarkan bagaimana tingkat kerumitan membuat batik yang khas sebagai oleh-oleh dari Kota Wali.


 
"Pertama kita ya bikin gambar atau polanya dulu lalu baru dicanting, diwarnai, dikasih obat juga biar warnanya nggak mudah luntur. Batik juga diproses untuk pembuangan malam atau biasanya disebut dilorot," terangnya.

 

Selama ini, batik khas Demak memang jarang didengar oleh telinga masyarakat. Sebab, batik banyak didominasi oleh daerah tertentu seperti Pekalongan, Solo, dan Lasem. Untuk itu, ia mencoba memberikan sesuatu yang dan bisa dijadikan pembeda dari batik daerah lain.

 

"Motif dari Batik Mlatiharjan sendiri memang khas dengan motif-motif Demakan seperti jambu, belimbing, Masjid Agung, dan bledeg," ungkapnya.

 

"Selain itu juga ada motif Kelengkeng, ini yang khas Mlatiharjan karena memang di Desa Mlatiharjo ini mengembangkan buah kelengkeng," imbuhnya..

 

Koordinator KKN Kelompok 30 Aris Sairi mengaku senang dengan penjelasan yang didapat dari kunjungan tersebut. Selain itu, ia bersama mahasiswa lain bisa mencoba langsung membatik di kain.

 

"Ini pengalaman pertama saya membatik, dengan motif khas Demak. Dari sini juga, saya baru tahu kalau ternyata di Desa Mlatiharjo ada pengrajin batik. Apalagi di sini ada motif kelengkeng yang beda sama pengrajin batik Demak lainnya," kata Aris kepada NU Online Jateng, Rabu (18/11).

 

Editor : Ahmad Hanan


Dinamika Terbaru