Demak, NU Online Jateng
Warga Nahdlatul Ulama di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah dalam kurun waktu sebulan berhasil menghimpun dana infak dari warga senilai Rp28 Juta.
Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kiai Ansori mengatakan, penggalangan dana infak warga NU di Karanganyar dihimpun melalui program Infak Nahdlatul Ulama Karanganyar (INUK) yang dimulai sejak awal Oktober lalu.
"Melalui program INUK selama Oktober lalu kami dapat mengumpulkan dana infak sebesar Rp28 juta," kata Ansori saat menyampaikan sambutan dalam upacara Pelantikan Pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kecamatan Karanganyar Masa Khidmat 2019-2022, Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, dan Hari Pahlawan di Gedung MWC NU Karanganyar, Ahad (15/11).
Disampaikan, pengelolaan INUK ditangani langsung Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU), salah satu perangkat MWC yang menangani penggalangan dan penyaluran dana masyarakat.
"Diharapkan pada bulan-bulan berikutnya dana infak akan terus meningkat. Dana itu dialokasikan untuk mendukung pembiayaan operasional organisasi dan berbagai kegiatan yang sudah ditetapkan menjadi program prioritas organisasi NU maupun perangkat dan badan otonomnya," jelasnya.
Dikatakan, dalam mengoperasikan INUK seluruh perangkat organisasi dan badan otonom dilibatkan secara aktif, demikian juga penggunaanya juga akan dibicarakan bersama.
Ketua LAZISNU Karanganyar Isa Ansori mengatakan, INUK dioptimalkan melalui 5 ribu kotak atau kaleng koin yang ditempatkan di setiap rumah warga NU. Setiap sebulan sekali diambil petugas dan disimpan di kas LAZISNU Karangnyar.
Dikatakan, mobilisasi infak warga melalui INUK dimulai sejak Oktober lalu, kami berharap pada bulan November ini hasilnya akan meningkat sehingga dapat meningkatkan jumlah kas infak warga NU
.
"Di tengah mengoptimalkan program INUK , saat ini kami sedang merancang optimalisasi dana non infak, di antaranya zakat, sedekah dan wakaf, semakin banyak instrumen untuk penghimpunan dana masyakarat itu semakin bagus," pungkasnya.
Penullis: Samsul Huda
Editor: M Ngisom Al-Barony
