Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra

Taushiyah

Puasa Ajarkan Hargai Makanan

Foto: Ilustrasi (nu online)

Puasa Ramadhan telah mengajarkan kepada manusia untuk menghargai makanan. Artinya, sesepele apapun bentuk makanan janganlah disia-siakan, karena yang sepele itu pada waktunya akan sangat berarti dan berguna.

    
Segelas air putih misalnya, di luar Bulan Ramadhan segelas air putih dianggap sesuatu yang biasa-biasa saja, tapi bagi orang yang sedang berpuasa bisa saja segelas air putih yang berada di hadapannya sangat menggoda dan kalau bukan karena iman maka air putih itu pun akan segera diminum untuk menghilangkan rasa haus lalu membuat batal puasanya.


Baca Juga:
Ramadhan Penghapus Dosa antara Keduanya

   
Seteguk air putih ketika berbuka puasa akan membuat seseorang bergembira dan bahagia, dan itulah kegembiraan (nikmat) bagi orang-orang yang berbuka berpuasa. Rasululullah menjelaskan; ada dua kegembiraan bagi orang yang berpuasa, yaitu kegembiraan ketika berbuka puasa dan kegembiraan ketika kelak bertemu dengan Allah 'Azza wa Jalla.    

   
Hadits nabi dari Abu Hurairah radliyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :


وَلِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ: فَرْحَةٌ حِينَ يُفْطِرُ، وَفَرْحَةٌ حِينَ يَلْقَى رَبَّهُ، وَلَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ المِسْكِ .


Artinya:
Seseorang yang berpuasa akan mendapatkan dua kegembiraan (kesenangan dan kebahagiaan) pada dua waktu, yaitu waktu berbuka puasa, dan waku dia akan bertemu dengan Allah di akhirat kelak. Sungguh bau mulut seorang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada harumnya minyak kesturi. (HR Bukhari)


Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri

Ahmad Niam Syukri
Editor: M Ngisom Al-Barony

Artikel Terkait