Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra

Taushiyah

I'tikaf di Malam Likuran Bulan Ramadhan

Foto: Ilustrasi (nu online)

Ketika Bulan Ramadhan memasuki sepuluh hari terakhir, atau orang Jawa menyebutnya malam likuran, tampak masjid-masjid dibuka tengah malam guna memfasilitasi orang-orang islam yang hendak melakukan i'tikaf. 


Baca Juga:
Kesempatan Emas Raih Ampunan di Bulan Ramadhan

   
I'tikaf di malam likuran Bulan Ramadhan merupakan salah satu amalan yang keutamaannya sangat besar, mengapa?, karena i'tikaf di malam likuran Bulan Ramadhan merupakan bagian dari cara memperoleh keagungan lailatul qadar, dan ini adalah sunnah Rasul yang dilakukan semenjak tinggal di Madinah yang kemudian diikuti oleh istri-istrinya. 


Hadits nabi:


أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ اْلعَشَرَ اْلأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ. 


Artinya: 
Bahwa Nabi saw melakukan i’tikaf pada sepuluh hari  terakhir dari bulan Ramadhan hingga wafat (sejak datang di Madinah hingga wafat), kemudian istri-istrinya melakukan i’tikaf sepeninggalnya.
(HR Muslim)


Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri

Ahmad Niam Syukri
Editor: M Ngisom Al-Barony

Artikel Terkait