Pelantikan Pengurus Komisariat PMII ITSNU Pekalongan: Membangun Solidaritas dan Kolaborasi untuk Kepemimpinan yang Inklusif
Ahad, 28 Juli 2024 | 18:00 WIB

Pelantikan PMII Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama (ITSNU) Pekalongan, Rayon Saintek dan Rayon Dekabita di Gedung B lantai 3 ITSNU Pekalongan pada Sabtu, (27/7/2024).
Pekalongan, NU Online Jateng
Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama (ITSNU) Pekalongan, Rayon Saintek dan Rayon Dekabita melasungkan pelantikan dengan tema "Membangun Solidaritas dan Kolaborasi untuk Kepemimpinan yang Inklusif" yang diadakan di Gedung B lantai 3 ITSNU Pekalongan pada Sabtu, (27/7/2024).
Ketua Komisariat PMII ITSNU Pekalongan Ian Anthonio, menegaskan pentingnya optimalisasi kaderisasi sebagai peran utama dan krusial dalam organisasi.
"Optimalisasi kaderisasi adalah fondasi kita untuk membentuk pemimpin yang inklusif dan berintegritas," tegasnya.
Ia juga menekankan bagaimana PMII KH. Abdurrahman Wahid perlu berkolaborasi secara harmonis baik di internal maupun eksternal organisasi untuk mencapai tujuan kepemimpinan yang inklusif.
Ketua PC PMII Pekalongan M Izul Haq berharap agar di tahun mendatang, kedua rayon ini bisa menjadi definitif.
"Tentu ini perlu ditinjau dan dikawal dengan serius. Status definitif adalah cita-cita bersama kita semua," ujarnya.
Lebih lanjut, Ia juga berharap bahwa semua yang dilafalkan dalam prosesi pelantikan diresapi dengan penuh kesadaran, sehingga pada akhir kepengurusan, semua masih dalam keadaan yang sama, sehat, dan utuh.
"Saya melihat banyak kader kita yang perlu dijaga dan disemangati bersama," sambungnya.
Demisioner Ketua PK PMII ITSNU Nurul Iman memberikan harapan penuh bagi ketua komisariat yang baru terpilih dan jajarannya.
"Saya berharap kepengurusan baru ini dapat membawa semangat baru dan inovasi dalam menjalankan program-program PMII," ungkapnya.
Sementara itu, IKA PMII Pekalongan Slamet Suharto menyampaikan bahwa landasan bergerak Insan Kamil dalam PMII adalah bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan masyarakat secara luas, serta membangun fondasi intelektual melalui akademik dan networking.
"Orang yang baik adalah orang yang bisa mengambil tanggung jawab, dan level kepemimpinan yang paling sederhana adalah memimpin diri sendiri, tanggung jawab keluarga, kelompok, masyarakat luas, dan lebih general," ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya akademik dan jaringan. "Tidak mengesampingkan urusan akademiknya agar fondasi keilmuannya kuat dan membuat jaringan serta korespondensi dengan alumni. Di antaranya jaringan akademik, politik, spiritual, bisnis, dan birokrasi," tambahnya.
Acara pelantikan ini tidak hanya menjadi momen formalitas, namun juga menjadi ajang memperkuat solidaritas dan kolaborasi antar kader PMII ITSNU Pekalongan. Harapan besar disematkan pada kepengurusan yang baru untuk membawa perubahan positif dan membangun kepemimpinan yang inklusif di lingkungan PMII dan masyarakat luas.
Kontributor: Ahmad Arfani