Regional

PMII Rembang Harus Adaptif dengan Teknologi dan Kreatif dalam Bangun Masyarakat

Rabu, 5 Juni 2024 | 15:00 WIB

PMII Rembang Harus Adaptif dengan Teknologi dan Kreatif dalam Bangun Masyarakat

PMII Rembang bersama Wakil Bupati Rembang H M Hanies Cholil Barro' dan Dosen STAI Al-Anwar Sarang Ferhadz Ammar di Rumah DInas Wakil Bupati Rembang, Jawa Tengah, Ahad (4/6/2024)

Rembang, NU Online Jateng 

Perkembangan teknologi bergerak begitu cepat sehingga menuntut masyarakat untuk beradaptasi dengan cekatan. Sebab, jika tidak, tentu mereka akan tertinggal oleh zaman. Hal itulah yang disampaikan Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Anwar Sarang Ferhadz Ammar saat berbicara pada roadshow pertama Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rembang di Rumah Dinas Wakil Bupati Rembang pada Ahad, (2/6/2024).


"Saya selain menjadi dosen saya juga mengemban amanah untuk mengarahkan Kader-kader PMII Rembang agar lebih responsif dan aplikatif menghadapi gempuran teknologi, dan zaman. Sudah seyogianya Kader-kader PMII juga andil dalam setiap program pemerintah yang ditujukan ke masyarakat, ciptakanlah gagasan-gagasan baru, ide-ide baru,” katanya.


“Bahkan gerakan-gerakan baru yang seirama dengan program pemerintah dan pada tahapan inilah kader-kader PMII layak menyandang predikat agen perubahan dan agen kontrol sosial,” imbuh pria yang akrab disapa Cak Ferhadz itu.


Sementara itu, Wakil Bupati Rembang H M Hanies Cholil Barro' mengaku memang pembangunan Kabupaten Rembang saat ini masih belum maksimal dengan berbagai macam permasalahan yang dihadapinya. Hal tersebut mencakup pembangunan infrastruktur hingga kualitas sumber daya manusia. Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa Pemkab Rembang terus mendorong masyarakat untuk lebih produktif.


“Rembang hari ini masih belum maksimal untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Melalui berbagai cara, Pemkab menstimulasi masyarakatnya agar lebih produktif dan kreatif lagi ke depannya, entah produktif dalam bidang apapun itu selama cukup membawa dampak yang signifikan terhadap kualitas sumberdaya manusia kita akan kami fasilitasi sebagai wakil yang dipilih langsung oleh rakyat,” kata Wakil Bupati Rembang tersebut.


Ketua Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor itu juga menjelaskan, jika ingin menuju Rembang Emas 2045 pasti banyak rintangan. Ia mengingatkan agar empat pilar pembangunan meliputi sosial, politik, ekonomi, dan agama, perlu untuk menjadi fokus dan diutamakan.


“Jika saja keempat aspek ini dapat berjalan beriringan menuju capaian-capaian yang telah dirumuskan sejak awal bukan tidak mungkin Rembang dapat menjadi wilayah dengan perkembangan pesat dan kultur masyarakatnya yang sudah adidaya,” ujarnya.


“Maka dari itu saya sampaikan berulang kali dalam forum-forum apapun, jika masyarakat kita mendambakan kemajuan maka hal utama yang harus dijalankan pemerintah adalah membangun polarisasi kesadaran di setiap elemen masyarakat, kesadaran masyarakat menjadi aspek nomor satu dalam teori civil society (masyarakat madani),” lanjutnya. 


Sebelumnya, Ketua PC PMII Rembang Habiburrohman menuturkan bahwa organisasi yang dipimpinnya membuat program Roadshow Movement Menuju Rembang Emas 2045 dengan tema "Meneropong Rembang dari Kacamata Pemuda".


Gus Hanies dan Cak Ferhadz sengaja diundang untuk memberikan stimulus bagi kader-kader PMII Rembang untuk bergerak dalam menyikapi berbagai polemik dan gejolak yang tengah terjadi di lingkungan masyarakat, salah satunya adalah kualitas sumberdaya manusia di Kabupaten Rembang.