Nasional

Pimpinan Pusat IPNU Tegaskan Empat Kecakapan Wajib Dimiliki Pelajar

Ahad, 1 Juni 2025 | 09:00 WIB

Pimpinan Pusat IPNU Tegaskan Empat Kecakapan Wajib Dimiliki Pelajar

Sambutan Wakil Ketua PP IPNU dalam Konfercab IPNU ke-13 dan IPPNU ke-12 Kabupaten Kebumen pada Kamis (29/05/2025) di SMK Ma'arif 1 Kebumen

Kebumen, NU Online Jateng

Wakil Ketua Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU), Saiful Kamaludin, menyampaikan empat jenis kecakapan yang perlu dimiliki oleh para pelajar, khususnya kader IPNU dan IPPNU.


Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan pada pembukaan Konferensi Cabang (Konfercab) ke-13 IPNU dan IPPNU Kabupaten Kebumen yang digelar di SMK Ma’arif 1 Kebumen, Kamis–Jumat (29–30/5/2025).


Jenis kecakapan pertama yang ditekankan Saiful adalah kecakapan spiritual.


“Perlu saya sampaikan, para pelajar terutama kader IPNU-IPPNU setidaknya harus mempunyai empat jenis kecakapan. Pertama adalah kecakapan spiritual, yaitu beragama dengan pemahaman Ahlussunnah wal Jamaah, lalu terapkan pemahaman itu dalam pikiran dan sikap kita sebagai pelajar,” ujarnya.


Kecakapan kedua, lanjutnya, adalah kecakapan intelektual yang harus diperkuat melalui pendidikan dan kaderisasi yang berkelanjutan.


“Yang kedua, sebagai pelajar sudah semestinya kita punya kecakapan intelektual. Kita harus mengisi pikiran dan akal dengan ilmu pengetahuan, agar dapat menjalani hidup dengan berdaya. Kita jadikan pendidikan dan kaderisasi sebagai bekal untuk bisa menjalani kehidupan yang semakin kompleks, agar tidak menjadi ummat yang tertinggal,” tegasnya.


Adapun kecakapan ketiga, menurut Saiful, adalah kecakapan moral. Ia menilai, tanpa moralitas yang baik, kecakapan spiritual dan intelektual tidak akan berarti.


“Lalu yang ketiga kecakapan moral, yang disebut akhlakul karimah dalam terminologi agama. Tidak ada artinya kecakapan spiritual dan intelektual tanpa kecakapan moral. Karena kecakapan moral merupakan wajah kecakapan, wajah sikap kita terhadap orang lain,” tuturnya.


Selanjutnya, Saiful menyampaikan pentingnya penguasaan kecakapan digital di era perkembangan teknologi saat ini. Ia menyebut artificial intelligence (AI) sebagai contoh penting, namun tetap menegaskan pentingnya bimbingan dari ulama dan kiai sebagai sumber ilmu yang bersanad.


“Terakhir adalah kecakapan digital. Teknologi informasi menjadi kebutuhan kita hari ini, maka pelajar jangan sampai gaptek. Contohnya Artificial Intelligence (AI). Dengan AI sekarang apapun bisa terjadi, tapi sayangnya AI tidak punya ruh, sehingga kita sebagai pelajar harus tetap harus punya ulama dan kiai panutan sebagai sumber pengetahuan utama yang punya sanad dan sebagai suri tauladan,” ungkapnya.


Ia berharap agar pimpinan cabang IPNU dan IPPNU ke depan tetap konsisten dalam menjalankan roda organisasi dan kaderisasi sebagai inti dari pergerakan pelajar NU.


“Harapan besar untuk pimpinan selanjutnya agar konsisten menjalankan agenda organisasi dan kaderisasi yang merupakan ruh daripada organisasi. Kaderisasi akan melahirkan manusia-manusia yang kuat secara spiritual, intelektual, moral, dan digital,” ucapnya.


Saiful juga mengingatkan pentingnya melestarikan amaliyah Ahlussunnah wal Jamaah sebagai bagian dari khazanah kekayaan Nahdlatul Ulama.


“Kita sebagai kader IPNU-IPPNU jangan sampai malas untuk terus mengkaji dan jangan sampai meninggalkan amaliah Ahlussunnah wal Jamaah. Mengaji, dibaan, tahlilan, harus kita lestarikan, karena itu adalah khazanah kekayaan Nahdlatul Ulama yang tentunya harus dijaga,” pungkasnya.