Gus Yusuf Chudlori Angkat Suara Soal Laka Lantas Yang Terjadi Akhir-akhir Ini
Jumat, 9 Mei 2025 | 06:30 WIB
Semarang, NU Online Jateng
A’wan Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah, KH Muhammad Yusuf Chudlori, turut angkat bicara terkait maraknya kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan rombongan kiai akhir-akhir ini. Melalui akun Instagram pribadinya, @yusuf_ch, Gus Yusuf menyampaikan pesan penting kepada para sopir, khususnya yang bertugas mendampingi kiai dan bu nyai dalam perjalanan.
"Hari-hari ini kita sedang berduka dan prihatin. Saya ingin urun rembuk untuk para sopir, para penderek kiai maupun bu nyai agar bisa dijadikan pengalaman," ungkapnya dalam video yang telah ditonton lebih dari 125 ribu kali itu. Dilihat jurnalis NU Online Jateng. Jumat (9/5/2025).
Dalam pesannya, Gus Yusuf mengingatkan pentingnya istirahat saat mengemudi, terutama jika mulai merasa lelah atau mengantuk. Ia menekankan agar para sopir tidak memaksakan diri hanya karena sungkan kepada kiai.
"Kalau diperjalanan capek atau ngantuk, berhentilah sejenak dan manfaatkan rest area. Jangan dipaksakan. Kadang ditanya kiai, 'Piye, kesel ngantuk porak?' dijawab 'mboten kiai', tapi di jalan malah oleng. Ini tidak hanya membahayakan diri sendiri, tapi juga orang lain," kata pengasuh pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo, Magelang ini.
Gus Yusuf juga menekankan bahwa sosok yang disopiri bukan orang biasa, melainkan figur yang sangat dihormati dan ditunggu-tunggu umat. Karena itu, para sopir perlu lebih waspada dan menjaga keselamatan. Ia bahkan menyarankan agar setiap dua hingga tiga jam perjalanan, sopir wajib berhenti untuk istirahat, ngopi, dan lebih baik lagi jika mengambil air wudu agar tetap dalam keadaan suci.
Selain itu, Gus Yusuf mengingatkan agar para sopir tidak tergoda memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi meski kondisi jalan tol sedang sepi.
"Jangan karena sepi lalu tancap gas. Lebih baik standar saja, 100 atau 120 km/jam. Kalau ada hal mendadak, bisa ngerem tanpa oleng," ujarnya.
Tak lupa, ia mengajak para sopir untuk senantiasa membaca sholawat selama dalam perjalanan agar diberikan keselamatan dan keberkahan.
Unggahan Gus Yusuf ini pun menuai banyak tanggapan dari warganet. Salah satunya dari akun @miftahfarid*** yang menulis, "Biasanya sungkan Gus." Komentar ini mewakili perasaan banyak santri yang kerap merasa segan jika harus meminta izin istirahat kepada kiai.
Namun, sejumlah warganet lainnya justru menegaskan pentingnya profesionalitas dalam mendampingi kiai.
"Kalau memang butuh istirahat, ya cara tawadhu kita adalah dengan matur. Ini soal keselamatan bersama. Jadi santri harus belajar menempatkan diri dengan baik dan tetap profesional dalam menjalankan dawuh," tulis salah satu netizen.