Saatnya Masyarakat Ikut Perangi Penyalahgunaan Narkoba
Maraknya penyalagunaan narkoba di bumi pertiwi harus disikapi oleh masyarakat dengan melakukan perlawanan terhadap penyalahgunaan narkoba dengan cara hidup sehat, memiliki visi yang bermartabat dan mengedepankan marwah.
Semua itu, harus dimulai dari kesadaran masyarakat tentang bahaya narkoba. Banyak literatur tentang bahaya narkoba ditinjau dari sisi agama, sisi kehidupan normal, maupun dalam menjaga harkat martabat bangsa.
Pertama, bangsa ini pernah berprestasi mengusir penjajah tapi akan hancur dan tidak bernilai jika masyarakatnya terjangkit narkoba. Hampir semua penelitian menyebutkan bahwa terjangkitnya narkoba berdampak pada kecelakaan di jalan, kecelakaan sosial, sistem sosial, maupun sistem pendidikan.
Namun dalam konteks ini, kecelakaan banyak terjadi disebabkan karena penggunaan narkoba. Misalnya, kasus kecelakaan pada supir yang mengonsumsi narkoba sehingga kurang fokus dalam berkendara dan menyebabkan kecelakaan di jalan.
Kedua, dalam literatur di dunia kiai. Dikisahkan, seseorang yang perilakunya baik namun tergoda dengan dosa yang dianggap paling kecil seperti mabuk kemudian memerkosa dan membunuh. Efek dari narkoba sangat buruk. Maka di antara syarat ketahanan bangsa harus bebas dari pengaruh narkoba yang menyebabkan merusak otak, perilaku, empati, dan lain sebagainya.
Tokoh agama maupun masyarakat Indonesia menolak penyalahgunaan narkoba dan menginginkan anak-anak bangsa, orang tua dan keluarga terbebas dari narkoba.
KH Bahauddin Nursalim, Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)
