• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Rabu, 24 April 2024

Taushiyah

Mengapa Doa Ibu Mustajabah?

Mengapa Doa Ibu Mustajabah?
foto: ilustrasi
foto: ilustrasi

Sebagaimana yang telah diuraikan bahwa doa ibu untuk anaknya adalah termasuk salah satu doa yang diijabah. Atau dengan kata lain doa ibu untuk anaknya tidak akan tertolak, hal ini sebagaimana Hadits Nabi dari Anas bin Malik RA,  Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :

 


ثلاثُ دَعَواتٍ لا تُرَدُّ : دعوةُ الوالدِ ، و دعوةُ الصائمِ ، و دعوةُ المسافرِ

 

Artinya: Ada tiga doa yang tidak tertolak: [1] doa orang tua (kepada anaknya) [2] orang orang yang berpuasa [3] doa orang yang sedang safar. (HR Al-Baihaqi) 

 

Mengapa doa ibu yang dimohonkan untuk anaknya tidak tertolak?  Al-Muanawi rahimakumullah menjelaskan bahwa doa ibu untuk anaknya diijabah karena rasa kasih sayang yang tulus dan sifatnya yang selalu mendahulukan kepentingan anaknya daripada dirinya. Doa yang tulus dan didasari rasa kasih sayang akan melahirkan doa yang mustajabah.

 

Memang, doa orang tua terhadap anaknya terlebih doa sang ibu adalah termasuk salah satu doa yang mustajabah. Hadits nabi: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,

 

ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لَا شَكَّ فِيهِنَّ : دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ ، وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ عَلَى وَلَدِه

 

Artinya: Ada tiga doa yang mustajab tanpa diragukan lagi: [1] doa orang yang terzalimi [2] doa orang yang sedang safar [3] doa orang tua kepada anaknya. (HR At-Tirmidzi)

 

 

KH Ahmad Niam Syukri Masruri, Ketua Lembaga Kajian Informasi dan Dakwah (Elkid), Ketua PW GP Ansor Jateng 1995, dan Sekretaris RMINU Jateng


Taushiyah Terbaru