Ahmad Niam Syukri
Penulis
Kini kita telah memasuki hari ketiga Idul Fitri, namun kita masih melihat orang-orang mengunjungi rumah sauadaranya, kawan atau sahabat lama untuk sekadar bersilaturrahim dan saling maaf-memaafkan.
Tidak hanya itu, di hari ketiga ini masih tampak orang-orang yang tidak sengaja bertemu dengan orang lain di jalanan yang terkadang mereka tidak saling mengenal tapi tiba-tiba salah satunya menyodorkan tangannya untuk berjabat tangan sambil berucap "minal aidin wal faizin mohon maaf lahir dan batin" yang langsung dijawab oleh yang satunya "sama-sama".
Baca Juga
Makna Baju Baru di Hari Raya Idul Fitri
Mengapa musti bermaaf-maafan di hari raya?, itulah tradisi yang sangat indah yang diajarkan oleh para leluhur kita (para ulama) untuk menunjukkan bahwa seseorang benar-benar telah berhasil puasanya.
Hal ini dikarenakan puasa seseorang dikatakan berhasil manakala orang itu bertambah takwanya setelah berpuasa satu bulan penuh di Bulan Ramadhan, sedangkan di antara sekian tanda (ciri) orang yang bertakwa adalah bisa menahan marah dan memaafkan kesalahan orang lain.
Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Ali Imran Ayat 134:
الَّذِيۡنَ يُنۡفِقُوۡنَ فِى السَّرَّآءِ وَالضَّرَّآءِ وَالۡكٰظِمِيۡنَ الۡغَيۡظَ وَالۡعَافِيۡنَ عَنِ النَّاسِؕ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الۡمُحۡسِنِيۡنَۚ
Artinya:
(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan. (QS Ali Imran : 134)
Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri
Terpopuler
1
Wagub Jateng Tegaskan Proyek Giant Sea Wall Diperpanjang hingga 20 KM
2
Polemik Nasab Ba'alawi dalam Perspektif Aswaja
3
Dari Barak Militer hingga Kabur Aja Dulu, Santri Bahas Isu Kekinian di FMPP 43 Jawa-Madura
4
Ketua Lesbumi PCNU Pati Terbitkan Buku 'Jabrik', Kritik Sosial Dibungkus Cerita Jenaka
5
Sekjen Kemenkes RI Resmikan RSI NU Cakra Medika Mayong
6
Wagub Jateng Dorong Ijazah MDT Jadi Nilai Tambah dalam SPMB
Terkini
Lihat Semua