Seorang perantau yang terkesima dengan hiruk pikuknya ibu kota mencoba mengukuhkan niatnya untuk berjualan nasi meski hanya di bedengan sebuah lorong, dia bertetangga dengan orang-orang yang sama niatnya untuk mengadu nasib di Jakarta. Baru beberapa bulan berjualan, tetangga sebelah kanannya mati dengan meninggalkan satu istri dan enam anak yang masih kecil-kecil (yatim).
Alangkah tragisnya kehidupan tetangganya setelah suami sebagai tulang punggungnya tiada, anak-anak yatim mulai sering tidak makan, sedangkan dia sendiri (perantau) yang tinggal di sebelahnya saat itu kehidupannya juga belum mapan.
karena kasihan melihat anak-anak yatim sering tidak makan, maka dia mempersilahkan mereka untuk makan di warungnya setiap jam makan. Subhanallah! tidak disangka, semenjak perantau ini memberi makan anak-anak yatim usahanya berkembang pesat sehingga mampu membeli kios dan membuka cabang rumah makan di beberapa tempat.
Ketika ditanya apakah tidak berkurang rezekinya karena setiap hari memberi makan orang lain? Jawabnya “siapa yang menghutangi akan dibayar”.
Allah berfirman dalam Al Qur’an Surat Al Hadid Ayat 18 :
إِنَّ الْمُصَّدِّقِينَ وَالْمُصَّدِّقَاتِ وَأَقْرَضُوا اللَّهَ قَرْضاً حَسَناً يُضَاعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ أَجْرٌ كَرِيمٌ
Artinya :
Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak. Qs. Al Hadid: 18
Penulis: KH Ahmad Niam Syukri Masruri
Terpopuler
1
Insentif Guru Agama Tahun Depan di Jateng Bakal Naik jadi Rp300 M
2
KH Thoifur Mawardi Dimakamkan, Ilmu dan Keteladanannya Tetap Hidup
3
RMI PWNU Jawa Tengah Gelar Sambang Pesantren di Temanggung, Bahas Digitalisasi dan Eksistensi Pesantren
4
Rutinan PRNU Kwarasan di Klaten, Warga Kompak Jaga Tradisi dan Geliat Nahdliyin
5
Pesantren Raudlatul Muhibbin Surakarta Hidupkan Kajian Kitab Tasawuf Klasik
6
Wisuda Ke-49 Unsiq Jateng, Dari 1.045 Lulusan, 668 Mahasiswa Lulus Cumlaude
Terkini
Lihat Semua