Masih berbicara tentang Imam Junaidi Al-Baghdadi yang bertemu dengan seorang lelaki yang sepintas seperti orang gila. Ditanyakan kepadanya “tahukah engkau tentang adab tidur”, Imam Junaidi menjawab “Sebelum tidur aku mengerjakan salat Isya terlebih dahulu, aku berdoa, lalu aku menuju kasur dan berbaring sesuai sunnah yang nabi ajarkan."
Mendengar jawaban Imam Junaidi, lelaki gila itu mengatakan “ternyata engkau belum tahu tentang adab tidur”. Lalu lelaki gila itu memberikan nasehat “adab tidur itu adalah engkau harus memutuskan harapan dan ketergantungan terhadap dunia. Tidur adalah separuh kematian untuk bertemu dengan Tuhan, bagaimana tidurmu disebut beradab kalau masih menggantungkan harapan dunia?, Ketahuilah tidak ada yang menjamin setelah engkau memejamkan mata, engkau akan bisa membuka matamu kembali.
Ketika hendak memejamkan mata untuk tidur hendaknya selalu mengingat Allah, karena Allah lah yang menghidupkan dan mematikan. Firman-Nya dalam Al-Qur’an Surat At-Taubah Ayat 116 :
إِنَّ ٱللَّهَ لَهُۥ مُلْكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۖ يُحْىِۦ وَيُمِيتُ ۚ وَمَا لَكُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ مِن وَلِىٍّ وَلَا نَصِيرٍ
Artinya:
Sesungguhnya kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi. Dia menghidupkan dan mematikan. Dan sekali-kali tidak ada pelindung dan penolong bagimu selain Allah. (QS At-Taubah : 116)
KH Ahmad Niam Syukri Masruri, Ketua Lembaga Kajian Informasi dan Dakwah (Elkid), Ketua PW GP Ansor Jateng 1995, dan Sekretaris RMINU Jateng
