• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Minggu, 19 Mei 2024

Taushiyah

Didiklah Dirimu sebelum Mendidik Orang Lain

Didiklah Dirimu sebelum Mendidik Orang Lain
Foto: Ilustrasi (nu online)
Foto: Ilustrasi (nu online)

Setiap orang adalah pemimpin, entah itu pemimpin pada level paling tinggi atau pemimpin pada level paling rendah, atau katakanlah minimal seseorang akan menjadi pemimpin dalam rumah tangganya atau pemimpin bagi dirinya sendiri.

   
Berada pada level manapun seseorang menjadi pemimpin, maka ia akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.

   
Setiap perilaku, tindak tanduk dan ucapan seorang pemimpin akan dilihat, didengar dan direkam oleh orang‐orang yang dipimpinnya, maka bagi siapapun yang hendak menobatkan dirinya sebagai seorang pemimpin hendaklah terlebih dahulu memulai mendididk dirinya sebelum mendidik (jadi panutan) bagi orang lain.

    
Sayyidina ali karomallahu wajhah berkata:


مَنْ نَصَبَ نَفْسَهُ لِلنَّاسِ إمَاماً فَلْيَبْدَأ بِتَهْذِيْبِ نَفْسِهِ قَبْلَ تَهْذِيْبِ غَيْرِهِ، وَلْيَكُنْ تَهْذِيْبُهُ بِسِيْرَتِهِ قَبْلَ تَهْذِيْبِهِ بِلِسَانِهِ، وَمُعَلِّمُ نَفْسِهِ وَمُهَذِّبُهَا أَحَقُّ بِالإِجْلاَلِ مِنْ مُعَلِّمِ النَّاسِ وَمُهَذِّبُهُمْ


Artinya:
Siapa menobatkan dirinya sebagi imam (pemimpin) bagi orang lain hendaknya ia memulai mendidik dirinya sebelum mendidik orang lain. Dan hendaknya ia mendidiknya dengan perbuatannya sebelum mendidik dengan lisannya. Seorang yang mengajari dirinya serta mendidiknya lebih patut dihormati ketimbang orang yang mengajarkan dan mendidik orang lain.


Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri


Taushiyah Terbaru