Dakwah Rasulullah untuk Kebaikan yang Diseru
Sesungguhnya, ketika Rasulullah Saw menyeru kepada kaum kafir Makkah untuk menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya, tidaklah sedikitpun mengharap imbalan apapun kepada mereka atas dakwah yang dilakukan, begitu juga tidak ada pamrih sedikitpun untuk kepentingan dirinya.
Kalaupun ada pamrih dan keinginan dari Rasulullah Saw atas ajakan yang dilakukan, pamrih atau keinginannya itupun hanyalah agar mereka menjadi orang yang beriman. Lalu dengan keimanannya itu akan lahir keuntungan yang sejatinya keuntungan itupun akan kembali kepada mereka sendiri.
Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Saba Ayat 47:
قُلۡ مَا سَاَ لۡـتُكُمۡ مِّنۡ اَجۡرٍ فَهُوَ لَـكُمۡ ؕ اِنۡ اَجۡرِىَ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ ۚ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ شَهِيۡدٌ
Artinya:
Katakanlah (Muhammad), "Imbalan apa pun yang aku minta kepadamu, maka itu untuk kamu. Imbalanku hanyalah dari Allah, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS Saba : 47)
Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri