Taushiyah

Berbaktilah, Selagi Tak Disuruh Maksiyat Kepada Allah

Senin, 21 Juni 2021 | 17:00 WIB

Berbaktilah, Selagi Tak Disuruh Maksiyat Kepada Allah

KH Ahmad Niam Syukri Masruri

Sa'ad bin Abi Waqas adalah seorang lelaki yang sangat berbakti kepada ibunya. Ketika ia memeluk Islam, ibunya murka dan menyuruhnya agar meninggalkan Islam dengan sebuah ancaman "Jikalau kamu tidak meninggalkan Islam dan kembali kepada keyakinan yang selama ini kita anut, maka aku tidak akan makan dan minum hingga nyawaku keluar dari tubuhku".

 

Mendengar ucapan ibunya yang penuh ancaman, Sa'ad pun menimpali ucapan itu dengan santun dan penuh hormat terhadap ibunya "Seandainya ibu memiliki seratus nyawa dan keluar satu persatu lantaran ibu tidak mau makan dan minum, aku tidak akan meninggalkan Islam".

 

Hormatilah ibumu dan ikuti ajakannya selagi tidak memerintahkanmu untuk maksiat kepada Allah SWT. Apapun keadaannya seorang ibu harus dihormati dan dimuliakan, akan tetapi kalau sudah memerintahkan untuk maksiat kepada Allah, abaikan tanpa mengurangi rasa hormat kepadanya. Berbakti kepada orang tua adalah sebuah kewajiban, tetapi ada batas yang tidak boleh dilanggar.

 

Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Ankabut Ayat 8 :

 

وَوَصَّيۡنَا الۡاِنۡسَانَ بِوَالِدَيۡهِ حُسۡنًا‌ ؕ وَاِنۡ جَاهَدٰكَ لِتُشۡرِكَ بِىۡ مَا لَـيۡسَ لَـكَ بِهٖ عِلۡمٌ فَلَا تُطِعۡهُمَا ؕ اِلَىَّ مَرۡجِعُكُمۡ فَاُنَبِّئُكُمۡ بِمَا كُنۡتُمۡ تَعۡمَلُوۡنَ
 

 

Artinya :
Dan Kami wajibkan kepada manusia agar (berbuat) kebaikan kepada kedua orang tuanya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau patuhi keduanya. Hanya kepadaKu tempat kembalimu, dan akan Aku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS Al-Ankabut : 8)

 

 

KH Ahmad Niam Syukri Masruri, Ketua Lembaga Kajian Informasi dan Dakwah (Elkid), Ketua PW GP Ansor Jateng 1995, dan Sekretaris RMINU Jateng