• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 2 Mei 2024

Regional

Vaksinasi Santri Lancar, Wagub Jateng Apresiasi Polisi dan Tokoh Agama

Vaksinasi Santri Lancar, Wagub Jateng Apresiasi Polisi dan Tokoh Agama
Wagub Jateng KH Taj Yasin Maimoen (berdiri kanan) saat meninjau vaksinasi santri di Banyumas (Foto: Dok)
Wagub Jateng KH Taj Yasin Maimoen (berdiri kanan) saat meninjau vaksinasi santri di Banyumas (Foto: Dok)

Banyumas, NU Online Jateng
Kegiatan belajar santri di masa pandemi Covid-19 tidak berjalan dengan baik, terlebih di Kabupaten Cilacap, Banyumas, dan Banjarnegara yang sempat muncul klaster pesantren. Karena itu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah membuat kuota vaksinasi untuk pesantren.

 

"Untuk vaksin di pesantren sudah banyak, ini dari Pemprov Jateng kita membagikan dan menyalurkan di beberapa pesantren," kata Wakil Gubernur Jawa Tengah, H Taj Yasin Maimoen saat meninjau vaksinasi di Pesantren Miftachul Huda Pesawahan Rawalo dan Ponpes Attaujieh Al-Islamy 2 Andalusia Leler, Kebasen, Kabupaten Banyumas, Selasa (31/8).

 

Dijelaskan, kedua pesantren tersebut mendapatkan jatah vaksin dari Pemprov Jateng masing-masing 500 dosis. Total pesantren yang menerima vaksin ada 11 pesantren dengan jumlah 5.000 dosis termasuk dua pesantren tersebut.

 

Pada kunjungannya di Miftachul Huda, Gus Yasin menyapa para santri dan masyarakat di lingkungan pondok yang nampak antusias mengikuti vaksinasi. Selain menyapa santri yang berantusias melakukan vaksinasi, dirinya juga mengingatkan pentingnya penerapan protokol kesehatan. 

 

"Kalau kumpul-kumpul jangan lupa maskernya ya, prokesnya dijaga," ucapnya.

 

Gus Yasin juga menjelaskan tujuan vaksinasi yang ia gencarkan untuk ponpes, yakni adanyan uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sudah mulai dilakukan. "Saat ini sudah mulai uji coba pembelajaran tatap muka, apalagi PPKM Leveling yang sudah membolehkan itu," ucapnya.

 

Meskipun masih tahapan uji coba lanjutnya, namun vaksinasi bagi para santri yang juga sebagai pelajar harus digencarkan. "Ini untuk persiapan menuju ke sana (PTM) ada dari pesantren, ada sekolahnya mulai dari madrasah ibtidaiyah (MI), madrasah tsanawiyah (MTs), sekolah menengah kejuruan (SMK), dan aliyah, serta perguruan tinggi," paparnya.

 

Camat Rawalo Kus Hartono berharap agar nantinya kuota 500 dosis vaksin di Pesantren Miftachul Huda bisa ditambah sehingga program vaksinasi bisa diteruskan. "Kita dapat 500 kuota dari provinsi. Harapannya bisa menambah (kuota) karena total santri di sini 1.150," ungkapnya.

 

Usai dari Ponpes Miftachul Huda, Gus Yasin melanjutkan kunjungan di Pesantren At-Taujieh Al-Islamy 2 Andalusia Leler, Kebasen, Kabupaten Banyumas. Tujuannya sama untuk meninjau vaksinasi di lingkungan pesantren.

 

Pengasuh Ponpes At-Taujieh Al-Islamy 2, KH Zuhrul Anam Hisyam yang menyambut kedatangan Gus Yasin mengucapkan syukur dan berterimakasih atas kuota vaksin yang diberikan untuk ponpesnya.

 

"Sebelum mengadakan vaksinasi, kami dari pesantren sudah meminta persetujuan para orang tua wali agar para santri yang mengikuti vaksinasi mendapatkan izin terlebih dahulu," ucapnya.

 

Wagub Jateng KH Taj Yasin Maimoen (baju putih) saat di pesantren Banyumas (Foto: Dok)

 

Usai meninjau di Banyumas, Gus Yasin melanjutkan kunjungan ke Kabupaten Banjarnegara, tepatnya di Pesantren Tanbihul Ghofiliin. Di pesantren tersebut kegiatan dilangsungkan dengan menggandeng Kepolisian Resor (Polres) Banjarnegara serta dukungan dari Kepolisian Daerah (Polda) Jateng.

 

"Di sini luar biasa, kami melihat langsung keterlibatan polisi salah satunya di bagian input data. Ini seharusnya yang dilakukan semua bisa bersinergi," tuturnya.

 

Atas sukses terselenggaranya vaksinasi, Gus Yasin pun memberikan apresiasi atas keterlibatan polisi dan tokoh lintas agama. "Terima kasih adik-adik santri yang sudah mengikuti program vaksinasi ini. Juga kepada tokoh lintas agama yang sangat membantu program ini," ucapnya.

 

Dalam kesempatan itu dirinya mengingatkan bahwa vaksinasi sangat penting. Dia pun menceritakan efek dari vaksin ini sangat berpengaruh bagi kekebalan tubuh. Terbukti saat adik iparnya di Kediri sedang terpapar Covid-19 dengan gejala yang lumayan. Namun adiknya yang sudah divaksin hampir tidak ada gejala. 

 

"Yang menarik, adik saya bercerita kalau yang sudah divaksin safety-nya lebih tinggi. Suaminya sudah divaksin sedangkan adik ipar saya belum dan gejalanya banyak, batuk pilek, pusing," ungkapnya.

 

Di pesantren tersebut, katanya mendapat jatah 800 dosis dengan tahapan pertama saat ini 400 dosis dan dilanjutkan sehari setelahnya dengan jumlah yang sama 400 dosis. Oleh karenanya dia meminta agar para santri memanfaatkan kesempatan mengikuti vaksinasi. 

 

"Kami minta manfaatkan kesempatan vaksin ini. Juga tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan baik," pintanya.

 

Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat
Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru