• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Minggu, 28 April 2024

Regional

Unwahas Dukung Program Pemkab Blora Satu Sarjana dan Satu Hafidz di Desa

Unwahas Dukung Program Pemkab Blora Satu Sarjana dan Satu Hafidz di Desa
Unwahas Semarang jalin kerja sama dengan Pemkab Blora (Foto: NU Online Jateng/Samsul Huda)
Unwahas Semarang jalin kerja sama dengan Pemkab Blora (Foto: NU Online Jateng/Samsul Huda)

Semarang, NU Online Jateng
Universitas Wahid Hasyim Semarang (Unwahas) Semarang menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora Jawa Tengah dalam mensukseskan program minimal satu sarjana dan satu hafidz/hafidzah (penghafal Al-Qur'an) dalam satu desa. 

 

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unwahas Agus Riyanto mengatakan, jumlah mahasiswa Unwahas yang berasal dari Blora dari tahun ke tahun meningkat. Bersamaan dengan itu Pemkab Blora berharap, setelah lulus menjadi sarjana mereka diharapkan kembali kampung halaman untuk membangun daerah.

 

"Kami mendukung harapan itu. Apalagi Pemkab Blora ingin di tiap desa minimal ada satu sarjana dan satu penghafal Al-Qur'an yang berkhidmah untuk memajukan desanya," kata Agus kepada NU Online Jateng di Semarang, Jumat (26/11).

 

Disampaikan, rintisan untuk menjalin kerja sama sudah dimulai, diawali dengan penandatanganan naskah kerja sama atau Memorandun of Understanding (MoU)   yang berlangsung di Kampus I Unwahas Jl Menoreh Tengah X/22 Sampangan, Semarang Selasa (23/11).

 

"Dalam MoU itu Unwahas diwakili Rektor Prof KH Mudzakir Ali dan Bupati Blora H Arief Rohman dengan disaksikan Dekan FISIP Unwahas Agus Riyanto dan Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati," terangnya.

 

Rektor Unwahas Prof KH Mudzakir Ali mengatakan, kampus perguruan tinggi NU yang lahir 8 Agustus 2000 itu kini telah mempunyai 9 fakultas, satu fakultas pascasarjana, 21 program studi (prodi) dan dua pesantren mahasiswa putra dan putri dengan mahasiswa sebanyak 10.000 orang. 

 

"Tiap tahun kami menerima sekitar 2.000 mahasiswa baru, bahkan tahun ini sampai 2.300 orang. Kami mempunyai dua kampus yaitu di Jalan Menoreh Tengah, Sampangan dan di Nongkosawit Gunungpati dengan lahan yang tersedia 20 hektare lebih," katanya.

 

Menurutnya, Unwahas melakukan MoU dengan banyak Pemerintah Kabupaten/Kota se-Indonesia untuk membekali mahasiswa dengan pengalaman langsung di lapangan. Terakhir dengan Pemkab Blora yang mencanangkan program satu desa minimal satu sarjana dan satu penghafal Al-Qur'an.

 

"Mahasiswa  Unwahas tidak cukup hanya bertemu dengan dosen di kampus. Mereka juga harus mengenal para politisi, pengusaha, pejabat, dan berbagai profesi di luar kampus. Dengan begitu, ketika mereka menjadi sarjana mereka siap kerja dan tahu apa yang harus dikerjakan," ucapnya.

 

 

Bupati Blora H Arief Rohman mengatakan, warganya yang kuliah di Unwahas selalu dimotivasi agar bangga menjadi bagian dari perguruan tinggi NU di Kota Semarang dan setelah selesai kuliah diharapkan dapat berkontribusi  membangun kampung halamannya.

 

"Blora separo wilayahnya adalah hutan, ini potensi sekaligus tantangan. Sebagai penghasil kayu jati terbaik, tetapi setelah menjadi produk jadi yang terkenal Jepara dan Solo. Produksi padi dan jagung Blora juga surplus, tetapi karena pabriknya ada di Grobogan dan Solo yang populer kabupaten lain. Kami ingin putra daerah yang sekarang sedang kuliah, ke depan berkontribusi memecahkan problem ini," pungkasnya.

 

Penulis: Samsul Huda
Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru