• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 29 Maret 2024

Regional

PORSENI NU

UIN Surakarta Salah Satu Tempat Penginapan dan Lomba Porseni NU

UIN Surakarta Salah Satu Tempat Penginapan dan Lomba Porseni NU
Kampus UIN Raden Mas Said Surakarta (Foto: Dok)
Kampus UIN Raden Mas Said Surakarta (Foto: Dok)

Sukoharjo, NU Online Jateng
Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta dipercaya menjadi salah satu lokasi penginapan kontingen Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Nahdlatul Ulama (NU) dan untuk cabang lomba Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ).


Wakil Koordinator MTQ Porseni NU Wulan Pusposari menerangkan, di kampus yang terletak di Pucangan, Kartasura, Sukoharjo ini ada empat gedung yang akan digunakan untuk perlombaan.


“Empat lokasi yakni Aula Fakultas Adab dan Bahasa (FAB) untuk kategori mahasiswa, Aula Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (FUD) untuk santri, dan Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) untuk pelajar. Sedangkan untuk babak final bertempat di Gedung Graha,” terang Wulan kepada NU Online Jateng, Sabtu (14/1/2023).


Dijelaskan, untuk lomba MTQ sendiri baru akan dimulai pada Ahad (15/1/2023) mendatang, untuk acara technical meeting terkait pengundian nomor peserta dan koordinasi dengan pendamping dan peserta. "Setelah itu tanggal 17-19 (Januari 2023) babak penyisihan dan tanggal 20 babak final. Untuk lomba tilawah putra dan putri, yang terbagi dalam tiga kategori, yakni pelajar, mahasiswa, dan santri,” terangnya.


Dari tiga kategori tersebut lanjutnya, di babak penyisihan masing-masing akan diambil tiga besar, yang berhak untuk mengikuti babak final. Ditambahkan, dari 34 kontingen Porseni, sampai berita ini ditulis, tercatat baru 27 kontingen yang sudah melakukan registrasi untuk mengikuti perlombaan MTQ.


Kesiapan Akomodasi


Kompleks UIN Surakarta juga sekaligus menjadi tempat menginap bagi para peserta lomba MTQ Porseni NU. Ada 2 lokasi yang menjadi penginapan para peserta.
 

“Penginapan untuk putra di Ma’had Al-Jamiah. Sedangkan putri di Gedung FAB UIN Surakarta,” terang Penanggungjawab Akomodasi di lokasi penginapan putra, Ammeisa Rahayuni saat ditemui di Ma’had Al-Jamiah.
 

Adapun fasilitas yang disediakan panitia meliputi untuk kamar tempat tidur peserta dan pendamping, beserta fasilitas lainnya. Salah satu peserta lomba MTQ asal Bali, Abdurrohman mengaku puas dengan fasilitas yang disediakan oleh panitia.


“Alhamdulillah semua baik, dan yang unik biasanya kalau saya ikut lomba, antara satu kontingen daerah terpisah dengan daerah lain. Kali ini justru dicampur, tapi saya malah bisa mengenal peserta dari daerah lain,” ungkap dia.


Porseni NU Tingkat Nasional 2023 yang dihelat di Solo, 14-21 Januari 2023 secara resmi akan dibuka pada Senin (16/1/2023) di GOR Bhinneka Sritex Laweyan Solo.


Sejarah Singkat UIN Surakarta


IAIN Surakarta yang disahkan melalui Peraturan Presiden No. 1 Tahun 2011 merupakan hasil alih status dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Surakarta. Selanjutnya, STAIN Surakarta yang berdiri sejak 30 Juni 1997 (25 Safar 1418 H) awalnya berasal dari IAIN Walisongo di Surakarta yang berdiri pada 12 September 1992. 


Berdirinya IAIN Walisongo di Surakarta ini merupakan gagasan H Munawir Sadzali -yang waktu itu menjabat sebagai Menteri Agama Republik Indonesia- sebagai pilot project untuk memperbaiki mutu IAIN yang sudah ada dan dianggap belum ideal serta masih banyak memerlukan pembenahan. Harapan H Munawir Sadzali waktu itu adalah agar IAIN Walisongo di Surakarta mampu menampilkan diri sebagai IAIN unggulan yang mencetak para lulusan berdaya saing tinggi dan memiliki prestasi-prestasi akademik yang diakui oleh lembaga-lembaga yang kredibel.


Itulah sebabnya, input mahasiswa IAIN Walisongo di Surakarta berasal dari para lulusan Madrasah Aliyah Negeri Program Khusus (MAPK) dari seluruh Indonesia sebuah input mahasiswa yang sangat unggul dan pilihan serta diharapkan menjadi pilot project. Namun selama lebih kurang 5 tahun IAIN Walisongo di Surakarta berjalan, pada 30 Juni 1997 melalui kebijakan Menteri Agama yang baru waktu itu Malik Fadjar IAIN Walisongo di Surakarta ini diubah menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Surakarta. 


Melalui kerja keras dan usaha terus-menerus ke arah peningkatan mutu akademik selama 13 tahun, akhirnya pada 3 Januari 2011 STAIN Surakarta bertransformasi menjadi IAIN Surakarta dengan tiga fakultas, yakni Fakultas Ushuludin dan Dakwah, Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam, serta Fakultas Tarbiyah dan Bahasa. 


Peralihan ini, sungguh merupakan suatu kebahagiaan dan kebanggaan bagi seluruh civitas akademika dan seluruh masyarakat Islam di Surakarta. Kebanggaan makin bertambah ketika pada 28 Juli 2011 IAIN Surakarta diresmikan oleh Menteri Agama H Suryadharma Ali sekaligus pelantikan Rektor yang pertama tanpa hambatan apapun. Dengan demikian, peralihan ini merupakan amanah yang harus diemban dengan penuh tanggung jawab dan harus terus dijadikan moment of truth bagi IAIN Surakarta untuk memerankan diri sebagai agent of Islamization dan agent of social change.


IAIN Surakarta selanjutnya bertransformasi menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2021, Institut Agama Islam Negeri Surakarta (IAIN Surakarta) secara resmi bertransformasi menjadi Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta.


Penulis: Ajie Najmuddin


Regional Terbaru