Demak, NU Online Jateng
Tim Kesehatan Rumah Sakit Islam Nahdlatul Ulama (RSINU) bersama Satuan Khusus (satsus) Banser Husada (Basada) Demak melibatkan para peruqyah dalam usaha memulihkan kesehatan warga terdampak bencana banjir saat menggelar operasi kemanusiaan di bawah Posko NU Peduli Bencana.
Kepala Satuan Koordinasi Cabang (Satkorcab) Banser Demak, Teguh Ali Irfan mengatakan, dari asesmen yang dilakukan, para korban banjir di beberapa desa di Demak selain membutuhkan perawatan kesehatan fisik agar terpelihara kesehatan badannya, juga membutuhkan imun untuk menguatkan hatinya dalam menghadapi musibah ini.
"Dibutuhkan keseimbangan lahir dan batin, usaha dzahir perlu dilanjutkan usaha batin dengan melibatkan kekuasaan Allah agar kita diberi kekuatan dalam menghadapi setiap musibah," kata Teguh kepada NU Online Jateng di Demak, Jumat (12/2).
Dikatakan, karena itulah Basada selalu berdampingan dengan relawan dari kalangan peruqyah yang dihimpun dalam Jam'iyah Ruqyah Aswaja (JRA) saat berada di tengah korban banjir untuk memberikan pertolongan bersama-sama.
"Secara struktural JRA berada di bawah pembinaan GP Ansor di semua tingkatan. Saat digelar bakti sosial pelayanan kesehatan dan pengobatan untuk korban banjir di Sayung Demak Satsuscab Basada Demak memerankannya untuk memberikan bimbinan doa kepada warga terdampak agar Allah SWT segera menurunkan pertolongan-Nya," terangnya.
Dia menambahkan, prosesi ruqyah dilaksanakan setelah korban banjir selesai menjalani perawatan medis dari Basada. "Disinilah letak kekhasan atau spesialisnya layanan kesehatan Posko bencana banjir NU Demak," jelasnya.
Korban banjir lanjutnya, yang terganggu kesehatannya tidak hanya diperiksa dan dirawat secara medis saja, tetapi dari sisi non medis juga disentuh dengan doa-doa yang bersumber dari Al-Qur'an oleh para kiai yang berkompeten.
Pembina JRA Kabupaten Demak, Muhammad Nur Ihsan mengatakan langkah para peruqyah di bawah JRA berkontribusi dalam operasi kemanusiaan bersama Basada dalam Posko NU sangat tepat.
"Seluruh potensi yang dimiliki nahdliyin mestinya dikonsolidasikan dalam satu barisan untuk bersama-sama digerakkan dalam menyelesaikan problem umat," pungkasnya.
Penulis: Samsul Huda
Editor: M Ngisom Al-Barony
