Sosialisasi Pemilu pada Santri: Pemimpin yang Dipilih harus Hikmat
Rabu, 23 Oktober 2024 | 12:00 WIB

Wakil Sekretaris Tanfidzyah PWNU Jawa Tengah, Kiai Muhammad Nuh pada sosialisasi dan pendidikan pemilih di lantai 3 gedung PWNU Jateng, di jalan dr. Cipto Karangtempel, Kecamatan Semarang, Kota Semarang, Jawa Tengah pada Selasa (22/10/2024).
Septy Aisah
Penulis
Semarang, NU Online Jateng
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Tengah bersama Rabithah Ma'ahid Islamiyyah (RMI) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah menggelar sosialisasi dan pendidikan pemilih. Acara tersebut berlangsung di lantai 3 gedung PWNU Jateng, di jalan dr. Cipto Karangtempel, Kecamatan Semarang, Kota Semarang, Jawa Tengah pada Selasa (22/10/2024).
Wakil Sekretaris Tanfidzyah PWNU Jawa Tengah, Kiai Muhammad Nuh dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa Indonesia menganut ideologi Pancasila. Ia menyoroti sila keempat yang berbunyi, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
Ia menjelaskan, makna dari sila terebut adalah warga hidup dipimpin oleh orang hikmat yang selaras antara pikiran, perkataan dan perbuatannya. Namun kebalikannya, menurut Kiai Nuh, banyak pemimpin yang berhikmat tetapi tidak dapat dipercaya.
"Di Pancasila gambaran pemimpin kita, makanya kita harus memilih orang yang hikmat," katanya kepada para santri RMI PWNU Jawa Tengah.
Maka dari itu, lanjut Kiai Nuh, dalam memilih pemimpin dengan kriteria tersebut harus melalui mekanisme Pemilihan Umum (Pemilu). Indonesia merupakan negara demokrasi yang memberikan hak pilih kepada masyarakatnya.
“Demokrasi Indonesia berpedoman Pancasila yang berprinsip kedaulatan rakyat di mana kekuasaan tertinggi dalam suatu negara berada di tangan rakyat. Presiden, kepala daerah dan lain-lain diamanati kekuasaan oleh rakyat. Nah, pemilu merupakan ciri-ciri negara yang berdemokrasi," jelas Kiai Nur.
Lebih dari itu, Ia menyebut bahwa ketika seseorang berkeinginan untuk menjadi pemimpin, maka harus mengikuti mekanisme kontestasi demokrasi pemilu. Sebagai warga negara, rakyat memiliki hak untuk memilih dan dipilih.
“Keutamaan dalam pemilu, misalnya ketika ada Pilkada, pertama yang dilihat adalah visi misi kepala daerah. Visi dan misi jadi rujukan kinerja pemimpin untuk memberikan hak kepada kita, karena tugas pemerintah menyejahterakan rakyat," pungkasnya.
Sosialisasi dan pendidikan pemilih oleh KPU Provinsi Jawa Tengah dilakukan pasca upacara HSN 2024 di kantor PWNU Jawa Tengah dan diikuti oleh para santri dari pesantren-pesantren di bawah naungan RMI PWNU Jawa Tengah, Lembaga Pendidikan (LP) Nasima serta LP Ma'arif NU Jawa Tengah.
Terpopuler
1
Jadwal Kepulangan Jamaah Haji Asal Jawa Tengah dan DIY Gelombang 2
2
MI Tahassus Ma’arif NU Pedan Ukir Prestasi dan Teguhkan Komitmen Pendidikan Karakter
3
5,5 Juta Antrean Berangkat Haji, BP Haji Siapkan Langkah Audit Data Antrean
4
Pitutur, Dawuh, dan Parenting ala Nyai Hj Djamilah Hamid Baidlowi
5
Madrasah Emperan Rumah, Menghidupkan Cahaya Ilmu
6
PC IPNU IPPNU Rembang dan LP Ma'arif NU Siapkan TOT dan Diklat Pembina Komisariat
Terkini
Lihat Semua