• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 17 Mei 2024

Regional

Sikap Moderat Jadi Kunci Terwujudnya Perdamaian

Sikap Moderat Jadi Kunci Terwujudnya Perdamaian
Para tokoh agama dan mahasiswa berfoto bersama, usai pembacaan deklarasi damai. (Dok. Istimewa)
Para tokoh agama dan mahasiswa berfoto bersama, usai pembacaan deklarasi damai. (Dok. Istimewa)

Sukoharjo, NU Online Jateng

Moderat adalah sikap tengah-tengah atau memberikan keseimbangan dan toleransi adalah menghargai orang lain baik dari pendapat maupun agama. Tolerensi dan gotong-royong, merupakan karakter khas yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia.


Hal tersebut disampaikan Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sukoharjo, KH Abdullah Faishol dalam acara Dialog Lintas Agama dengan tema 'Moderasi Beragama Sebagai Tonggak Persatuan dalam Kebinekaan' yang diselenggarakan DEMA IAIN Surakarta Kabinet Badranaya, Selasa (20/4). 


Menurut Faishol yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), dengan adanya sikap moderat ini niscaya perdamaian akan dapat diwujudkan. "Jadilah orang beragama Islam, Kristen, Konghucu, Hindhu, dan Buddha yang ada di Indonesia. Bukan yang ada di luar Indonesia. Begitulah perdamaian dan moderat di Indonesia dapat diwujudkan," ucapnya.


Ditambahkan Faishol, awal mula dari perpecahan bangsa, antara lain dengan adanya berita hoaks yang dapat memecah kedua belah pihak. Isu kontemporer ini masih ada sampai sekarang. Di mana masyarakat harus bisa memilih dan memilah isu-isu yang benar ataupun salah dengan mengetahui penyebabnya. 


Senada dengan Faishol, Rektor IAIN Surakarta Prof Mudhofir Abdullah menyampaikan pentingnya media sosial yang digunakan untuk menebarkan kebaikan, bukan ujaran kebencian. Sehingga tercipta perdamaian dan menjaga stabilitas,


Ia juga memberikan apresiasi terhadap acara ini, karena masyarakat dan tokoh agama masuk ke dalam kelompok strategis untuk menciptakan keamanan dan stabilitas masyarakat. "Menyebarkan pentingnya persatuan dan kesatuan. Fungsi kita adalah memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada kelompok dan ras," ungkap rektor.


Dalam kesempatan tersebut juga dibacakan deklarasi damai. Deklarasi yang dilaksanakan di Graha IAIN Surakarta ini diikuti oleh kurang lebih 80 Mahasiswa dan 200-an peserta daring. Para peserta yakni perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang menganut agama Islam, Konghucu, Budha, Hindhu, dan Kristen dari Universitas Kristen Surakarta, Universitas Nahdlatul Ulama, Sekolah Tinggi Teologi dan UKDW Yogyakarta.


Kemudian turut hadir sejumlah tokoh dari berbagai agama, yakni dari tokoh Islam H Sofwan  Faisal Sifyan, tokoh agama Buddha Rama Pandhita Muda Lilik Suryono, tokoh agama Hindhu Ida Bagus Komang Suarnawa,  tokoh agama Khonghucu Ws. Adjie Chandara, dan tokoh agama Kristen Pendeta Budi Widianto.


“Inti dari deklasrasi ini adalah bahwa semua agama adalah sama dan memiliki tujuan yang baik yakni persatuan dan perdamaian dengan kasih sayang dan menggembirakan,” papar Ketua Dema IAIN Surakarta, Arian Agung Prasetyawan.


Kontributor: Arindya Iryana P

Editor: Ajie Najmuddin


Regional Terbaru