SIG Ke-VII KOPRI KAG UIN Gus Dur: Perkuat Gerakan Keadilan Gender
Kamis, 9 Januari 2025 | 08:00 WIB
Pekalongan, NU Online Jateng
Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (KOPRI) Komisariat Ki Ageng Ganjur (KAG) Universitas Islam Negeri (UIN) KH Abdurrahman Wahid Pekalongan kembali menggelar hajat kaderisasi bertajuk Sekolah Islam dan Gender (SIG) ke-VII. Kegiatan ini berlangsung di SMP Negeri 2 Kedungwuni pada Jumat-Ahad (3-5/1/2025).
SIG yang merupakan program vital KOPRI KAG mengusung tema besar “Memayu Hayuning Sesama: Menenun Kesalingan dalam Membumikan Keadilan Gender.” Tema ini mengajak untuk saling mendukung, menghormati, dan membangun kebersamaan dalam memperjuangkan kesetaraan dan keadilan gender. Tema tersebut juga sejalan dengan visi KOPRI KAG periode ketujuh, yakni “Perempuan Tangguh: Menguatkan Gerakan, Menginspirasi Perubahan.”
Ketua KOPRI KAG, Sahabat Lana Salsabila, dalam sambutannya menyatakan, SIG ini dirancang untuk benar-benar fokus pada substansi penguatan kapasitas kader
“Melalui tema besar yang diusung, kami ingin menumbuhkan rasa saling peduli dan semangat kolektif dalam memperjuangkan keadilan gender, baik di ranah sosial maupun politik,” ujarnya.
Program ini bertujuan membangun pemahaman yang lebih komprehensif tentang isu-isu gender serta memperkuat peran kader dalam gerakan perempuan yang inklusif dan berlandaskan nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jama'ah, Pancasila, serta norma sosial yang berlaku.
“Kami menyadari bahwa perjuangan keadilan gender memerlukan kader yang tidak hanya memahami konsep, tetapi juga mampu mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari,” jelas Sahabat Lana.
SIG Ke-VII ini diharapkan menjadi awal gerakan yang lebih besar dan terstruktur. “Harapan kami, kader yang telah mengikuti SIG dapat menjadi agen perubahan yang mampu beradaptasi dengan tantangan zaman. Dengan pengawalan yang bijak, semoga mereka terus memberikan kontribusi positif bagi masyarakat,” tutup Sahabat Lana Salsabila.
Sementara itu, Hadir sebagai keynote speaker mantan Bupati Pekalongan (2006-2011) Hj Siti Qomariyah, dalam pemaparannya, beliau menekankan pentingnya keterlibatan perempuan dalam proses pengambilan keputusan di berbagai tingkatan.
“Keadilan gender tidak hanya soal kesetaraan akses, tetapi juga kesempatan yang sama untuk menduduki posisi strategis dalam politik dan pemerintahan. Perempuan harus berani mengambil peran tersebut,” ujarnya.
Ketua panitia, Sahabat Eva Mardiana, menyampaikan apresiasinya. “Dukungan dari senior, mentor, dan pemateri menjadi salah satu kunci keberhasilan kegiatan ini. Kami berharap apa yang didapatkan peserta dapat memberikan dampak nyata bagi gerakan keadilan gender,” ujarnya.
Selama tiga hari, peserta menunjukkan antusiasme luar biasa. Mereka aktif berdiskusi, berbagi pengalaman, dan merefleksikan materi yang diterima.
Terpopuler
1
Promosi Doktor H M Faojin: Strategi Implementasi Kebijakan PAI di Sekolah Non-Muslim untuk Moderasi Pendidikan Agama di Indonesia
2
Menghidupkan Warisan Ulama Nusantara, Ma’had Aly Amtsilati Gelar Seminar Manuskrip dan Pelatihan Tahqiq Bersama Nahdhatut Turats
3
PAC GP Ansor Margasari Adakan Rapat Kerja Perdana Masa Khidmat 2024-2027
4
Khasiat Doa Akhir Bulan Rajab dan Puasa Menurut KH Achmad Chalwani
5
Program Makan Bergizi Gratis Mulai Berjalan di Pati Meskipun Sempat Terlambat
6
Peringatan Harlah Ke-102 NU, PCNU Banjarnegara Tekankan Kebersamaan demi Harmoni Masyarakat
Terkini
Lihat Semua