• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 3 Mei 2024

Regional

Setiap Nikmat yang Diterima sebagai Jasa Nabi Muhammad

Setiap Nikmat yang Diterima sebagai Jasa Nabi Muhammad
KH Adib Karomi (Foto: Dok)
KH Adib Karomi (Foto: Dok)

Pekalongan, NU Online Jateng
Nabi Muhammad tidak sekadar sumber ataupun pintu kebaikan, namun Rasulullah adalah nilai-nilai kebaikan itu sendiri. "Semua kebaikan di dunia dan akhirat, baik secara lahir maupun batin, dikumpulkan oleh Allah dalam sosok Nabi Muhammad," ujar Pengasuh Pesantren Manba’ul Huda Pajomblangan, Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan KHM Adib Karomi dalam tausyiyah Maulid Akbar Kanzus Sholawat di Kota Pekalongan, Ahad (14/11). 

 

KH Adib banyak mengutip maqalah Syaikh Tajudin ibn ‘Ataillah As-Sakandary untuk menerangkan pentingnya memiliki kesadaran dan bersyukur atas diciptakannya Nabi Muhammad. Menurutnya, sikap sadar dan syukur tersebut adalah bukti mahabbah yang kemudian melahirkan perilaku untuk mengikuti (ittiba’) ajarannya.

 

“Maka mahabbah terbesar kita pada beliau (Nabi Muhammad-red) adalah mengakui adanya jasa Rasulullah di setiap kenikmatan yang kita peroleh dari Allah Subhanahu wa Taala,” tuturnya.

 

Menurutnya, kenikmatan itu termasuk kenikmatan batin. iman dan Islam kita, bahkan nikmat sekecil apapun, semisal kesegaran meneguk air harus disadari sebagai jasa Nabi Muhammad. "Tanpa adanya Nabi Muhammad semua kenikmatan di dunia tidak akan pernah ada," terangnya.

 

Untuk itu lanjutnya, mutaba’ah Rasulillah harus diejawentahkan dalam perbuatan kita sehari-hari, bagaimana teladan Nabi ketika makan, tidur. Bahkan bagaimana cara Rasulullah dalam memimpin negara. Karena cara-cara Rasulullah itulah yang terbaik.

 

KH Adib menceritakan kisah seorang kiai yang selalu mengeluarkan sedekah beras yang dianggap sebagai beras kafarat. Ketika ditanya oleh santrinya, kiai tersebut membayar kafarat karena lupa melaksanakan teladan-teladan kecil yang diajarkan Rasulullah.

 

“Tadi saya tergesa-gesa ke masjid lalu pakai baju mendahulukan lengan kiri, padahal Nabi saya pakai tangan kanan, maka saya bayar kafarat,” kata KH Adib menceritakan.

 

"Demikian itu adalah contoh dari kemauan besar untuk mengikuti Rasulullah. Maka ketika kita ingin memiliki kunci kebaikan dunia dan akhirat, kita harus ittiba’ Rasulillah. Jika beliau makan dengan tangan kanan, kita harus pakai tangan kanan,” sambungnya.

 

Sementara itu, Habib Ahmad Al-Habsyi mewakili keluarga Habib Luthfi menegaskan, untuk bisa ittiba’ seseorang harus terlebih dahulu kenal dengan Nabi Muhammad. Dan untuk mengenalnya, seseorang hendaknya mau mendatangi majelis yang di situ dibacakan shalawat atau sirah maulid Nabi Muhammad.

 

“Dahulu, 1400an tahun yang lalu, orang mudah jika ingin tahu dan kenal Nabi, cukup melangkahkan kaki saja bertemu Nabi. Tapi sekarang dengan cara maulid seperti inilah kita bisa mengenal Nabi dan meningkatkan mahabbah kita kepada Nabi,” papar Habib Ahmad Al-Habsyi dari Solo. 

 

Ketua Panitia Peringatan Maulid Nabi KH Asip Kholbihi meminta maaf atas pelaksanaan peringatan maulid yang dihelat dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat. Pihaknya mengaku hanya mengedarkan undangan terbatas. Namun kenyataannya yang hadir berlipat ganda.

 

"Atas nama panitia saya mohon maaf kepada jamaah atas ketidaknyamanan terutama masalah tempat yang terbatas dan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Hal ini terpaksa dilakukan agar kita sama-sama terhindar dari Covid-19," ucapnya.

 

 

Kepada NU Online Jateng, KH Asip Kholbihi yang juga Bupati Pekalongan periode 2015-2020 menyampaikan, peringatan maulid nabi diisi dengan beberapa kegiatan di antaranya nikah maulid, kirab merah putih, apel merah putih, khatmil qur'an, pembacaan manaqib, ratibul kubra, dan dalailul khairat.

 

"Selain itu pada Kamis (18/11) masih ada kegiatan silaturahim ulama, TNI dan Polri dengan undangan terbatas yang akan dilangsungkan di Gedung Juned Buaran Kota Pekalongan," terangnya.

 

Dikatakan, atas lancarnya semua kegiatan dirinya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi suksesnya penyelenggaraan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 H.

 

"Semoga kita semua kelak akan dikumpulkan bersama orang-orang yang ahli sholawat, mendapatkan syafa'atnya Rasulullah dan berkumpul di surga bersama dzuriyat Rasulullah," pungkasnya.

 

Kontributor: M Farid
Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru