• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Selasa, 30 April 2024

Regional

Komjen Boy Rafli Amar Kisahkan Perjumpaannya dengan Habib Luthfi

Komjen Boy Rafli Amar Kisahkan Perjumpaannya dengan Habib Luthfi
Komjen Pol Boy Rafli Amar (kiri) bersama Habib Luthfi bin Yahya di acara maulidurrasul (Foto: NU Online Jateng/M Ngisom Al-Barony)
Komjen Pol Boy Rafli Amar (kiri) bersama Habib Luthfi bin Yahya di acara maulidurrasul (Foto: NU Online Jateng/M Ngisom Al-Barony)

Pekalongan, NU Online Jateng
Hadir dalam maulid Akbar Kanzus Sholawat Kota Pekalongan, Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar mengucap syukur bisa silaturahim dengan Khadimul Maulid Habib Muhammad Luthfi bin Yahya dan masyarakat. Ia kemudian mengisahkan cerita perjumpaannya dengan Habib Luthfi bin Yahya.

 

"Ketika itu saya bertugas di Pasuruan dan Habib Luthfi sering hadir mengisi istighotsah ataupun pengajian di sana," kata Boy di Kanzus Sholawat, Kota Pekalongan, Ahad (14/11).

 

Menurutnya, Habib Luthfi adalah guru dan panutan yang seimbang. Yakni, beliau tidak hanya sebagai guru agama tapi juga guru kebangsaan. Di berbagai tempat Habib Luthfi selalu mendorong adanya dialog kebangsaan.

 

"Beliau menjadi inspirasi bagi kami, sehingga persaudaraan tetap terjalin meskipun saya pindah tugas ke mana-mana," lanjutnya.

 

Boy menambahkan, bahwa manusia punya konsepsi yang pas tentang keseimbangan ajaran agama dan kebangsaan. Dengan berusaha memahami apa yang telah diajarkan oleh Habib Luthfi, misalnya, memperkuat hubungan ulama, umara, dan masyarakat.

 

"Hanya saja kita tetap harus waspada, kepada pihak-pihak yang ingin menggoyahkan keseimbangan itu dengan dalil-dalil yang mereka anggap benar," kata mantan Kepala Divisi Humas Polri itu.

 

Oleh karena itu lanjutnya, melalui peran kita masing-masing, ulama dan umara, jadilah pahlawan kekinian yang menginspirasi. Menjaga keharmonisan umat sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah ketika membangun bangsa Arab dan menjadikannya sebagai masyarakat Madani.

 

"Termasuk di media sosial, jika ternyata ditemui banyak virus-virus keburukan yang mengancam kedaulatan dan persatuan harus kita lawan dengan virus yang baik, virus kebangsaan," ucapnya.

 

Ketua Panitia Maulid Nabi SAW 1443 Hijriah KH Asip Kholbihi menjelaskan, puncak acara Peringatan Maulid Nabi yang digelar Kanzus Sholawat dengan khadimul maulid Habib Luthfi ini dihadiri puluhan ribu jamaah dari Kota Pekalongan dan luar Kota Pekalongan. 

 

"Kegiatan ini merupakan acara puncak dari serangkaian kegiatan peringatan Maulidurrasul yang telah digelar sebelumnya. Beberapa kegiatan yang telah digelar di antaranya Nikah Maulid, Kirab Merah Putih, Apel Merah Putih dan Ikrar NKRI, pembacaan ratibul kubra, Khataman Qur'an, dan Manaqib," pungkasnya.

 

Kontributor: M Farid
Editor: M Ngisom Al-Barony 


Regional Terbaru