Semarang, NU Online Jateng
Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (Kopri) Rayon Dakwah Komisariat Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang mengadakan kegiatan pengkaderan Sekolah Islam Gender (SIG) pertama bertempat di TPQ Nurul Huda Boja, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal pada Jumat–Ahad (25-27/3).
Ketua Kopri PMII Rayon Dakwah Komisariat UIN Walisongo Yumna menyampaikan, tujuan dari kegiatan ini sebagai pengkaderan formal pertama dalam tubuh Kopri PMII serta untuk memberikan pemahaman keilmuan keislaman lebih dan praktik dasar keilmuan keadilan gender kepada seluruh PMII Rayon dakwah.
"Kegiatan ini untuk semua kader tidak memandang jenis kelamin, karena keilmuan gender harus seimbang bisa terima semua orang supaya bisa melawan ketimpangan yang terjadi, minimal pada diri sendiri berani menyuarakan, " ujarnya.
Ketua Panitia Ida menjelaskan, acara Sekolah Islam Gender tidak bisa terlaksana tanpa bantuan semua pihak terutama pengurus kopri, rayon, dan semua pihak yang terlibat. Antusias peserta dari internal rayon dan beberapa peserta dari luar rayon sangat luar biasa.
"Saya sampaikan terima kasih kepada seluruh panitia dan pengurus yang telah mensukseskan acara ini, para peserta dari internal rayon, dari Undaris, dan Unwahas. Semoga kalian bisa mengamalkan ilmu yang telah didapatkan," ucapnya.
Ketua KOPRI PC PMII Kota Semarang Dewi Avivah sangat mendukung penuh acara tersebut. Menurutnya, rayon pertama di Kota Semarang yang berani mengadakan SIG hanya di sini, Rayon Dakwah harus memberikan manfaat yang positif secara kualitas bagi agama dan bangsa.
"Ini Sekolah Islam Gender pertama yang di adakan rayon, semoga kepekaan sosial peserta setelah mengikuti kegiatan SIG akan masif mengimplementasikan dan menyuarakan hak-haknya jika terdiskriminasi," ungkapnya.
Kegiatan yang mengangkat tema 'Gender Equality' (Aktualisasi keseimbangan peran dalam bingkai pergerakan) ini dibuka Ketua Kopri PC PMII Kota Semarang dan sebelumnya menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars Syuhbanul Wathon, dan Mars PMII.
Kontributor: Nur Laela Masruroh
