• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Minggu, 5 Mei 2024

Regional

Santri Tahfidz Al-Qur'an Harus Teladani Semangat Mbah Kiai Sya'roni Kudus

Santri Tahfidz Al-Qur'an Harus Teladani Semangat Mbah Kiai Sya'roni Kudus
Ketua PW JQHNU Jawa Tengah KH Ali Imron Al-Hafidz (Foto: NU Online Jateng/Samsul Huda)
Ketua PW JQHNU Jawa Tengah KH Ali Imron Al-Hafidz (Foto: NU Online Jateng/Samsul Huda)

Semarang, NU Online Jateng

Santri yang saat ini sedang menempuh pendidikan tahfidz Al-Qur'an harus berupaya meneladani semangat almarhum KH Sya'roni Ahmadi Kudus yang selama hidupnya juga mendalami ilmu-ilmu lainnya.


Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Jamiyatul Qura wal Huffdaz (JHQ) Jawa Tengah, KH Ali Imron Al-Hafidz mengatakan, umat Islam khususnya Nahdliyin sangat kehilangan atas meninggalnya Mbah Kiai Sya'roni yang tidak hanya menjadi panutan para santri, hafidz dan hafidzah Al-Qur'an saja, tetapi juga para alim lainnya.


"Almarhum Mbah Sya'roni Kudus bukan hanya seorang hafidz, tetapi sekaligus juga ahli tafsir dan fiqih yang kian langka. Kami berduka mendalam atas kepergian beliau," kata kiai Ali Imron kepada NU Online Jateng di Semarang, Rabu (28/4).


Disampaikan, JQH Jateng sebagai badan otonom NU yang diamanati untuk membiana dan mengembangkan potensi para qari/qoriah dan hafidz/hafidzah menyerukan kepada para santri tahfidz di berbagai pondok pesantren supaya juga melengkapi diri dengan ilmu-ilmu lainnya.


"Sosok almarhum mbah Sya'roni Kudus dapat dijadikan teladan dan pemicu semangat untuk mewujudkan cita-cita itu. Dengan keluasan ilmunya almarhum selama masih sugeng bisa merangkul semua kiai yang berbeda-beda kealimannya," terangnya.


Dia menambahkan, atas keteladanannya memposisikan diri dalam pergaulan itu, para kiai yang beragam kealimannya menaruh hormat kepada almarhum. 


Dikatakan, saat dirinya menjalani pendidikan tahfidz Al-Qur'an di Pesantren Raudlatul Huffdaz yang berada di daerah Kudron, Sidomulyo, Semen, Kediri, Jatim merasakan aura dan aroma suasana kekurangnyamanan antara santri tahfidz dengan santri non tahfidz.


"Atas nasehat kiai saya, KH Ridlwan Abdurrazaq yang juga santri mbah Arwani Amin Kudus, saya dimotivasi untuk meniru semangat mbah Sya'roni yang dengan kepiawainnya bisa 'merukunkan' semua kiai yang memiliki kealiman berbagai ilmu," jelasnya.


Sekretaris PWNU Jateng mengatakan, kapundutnya Mbah Sya'roni Kudus menjadikan para pengurus dan pegiat JQH di Jateng kehilangan salah seorang panutan utama. 


"Namun kami sarankan, JQH jangan terlalu larut dalam kesedihan, segera bangkit dan bergerak melanjutkan cita-cita almarhum Mbah Kiai Sya'roni Kudus," pungkasnya.


Penulis: Samsul Huda

Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru