• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Senin, 29 April 2024

Regional

Santri Menulis untuk Tangkal Paham Ektremis

Santri Menulis untuk Tangkal Paham Ektremis
Muhammad Autad menjelaskan tantangan media santri di masa kiwari (Dok. Imam)
Muhammad Autad menjelaskan tantangan media santri di masa kiwari (Dok. Imam)

Semarang, NU Online Jateng
Di era disrupsi ini, kerap ditemui media-media daring yang berusaha menyebarkan paham-paham ekstremis. Sehingga santri harus bisa turun tangan dan menjadi konter paham-paham tersebut.
Pernyataan itu disampaikan oleh salah satu pegiat media Muhammad Autad An Nasher saat menjadi narasumber pada acara Seminar Kepenulisan yang diadakan oleh Pesantren Darul Falah (Dafa) Besongo Semarang, Sabtu (20/11).

 

Autad mengungkapan, pada tahun-tahun sebelumnya, menurut data yang dilansir oleh islami.co (14/08/18) beberapa media yang banyak menyebarkan paham ektremis mendominasi di ranking teratas media nasional di Indonesia. "Hal ini sangat dikhawatirkan, karena internet merupakan jalan pintas yang sering ditempuh oleh warganet sebagai rujukan ilmu. Khususnya ilmu agama yang praktis dan mudah diakses," kata dia.


Namun, menurut data terbaru yang dilansir oleh iqra.id (15/10/21) 20 ranking teratas situs web keislaman telah didominasi oleh media-media Islam damai. Seperti NU Online, Laduni.id hingga Alif.id.

 

"Selain sebagai konter, menulis ini juga sebagai salah satu cara santri untuk menyebarkan ilmu yang telah ia dapat di pesantren," tegasnya dalam acara yang bertajuk 'Produktivitas Menulis Santri sebagai Media Pengimplementasian Ilmu Pesantren' itu.

 

Ditegaskan Autad, persoalan menyampaikan ilmu ini juga menjadi misi yang diemban oleh Rasul untuk menyampaikan wahyu dari Allah kepada umatnya.

 

"Meskipun tidak menulis namun Rasul dapat digunakan sebagai teladan untuk menyampaikan ilmu yang telah kita dapatkan kepada orang banyak, tidak hanya mengendapkannya," terang Alumnus Ma'had Al-Ulum As-Syar'iyyah Yanba'ul Qur'an (MUS-YQ) Kudus itu.

 

Dengan menulis juga bisa menjadi amal jariyah bagi kita karena selama tulisan kita dibaca dan diamalkan oleh orang lain maka pahala itu terus mengalir kepada kita. "Maka menulis ini merupakan salah satu hal yang perlu dikuasai oleh para akademisi, baik mahasiswa maupun santri," tegasnya.

 

Tips Menulis

Dalam kesempatan tersebut, ia juga berbagi tips menulis, dengan menyarankan agar kita mempunyai pendamping atau mentor yang berguna mengarahkan dan mengoreksi tulisan kita agar terus berkembang dan belajar dari kesalahan.


“Terus tulis apa yang bisa kamu tulis, untuk kualitas itu akan berimbang dengan banyaknya tulisan yang sudah kita tulis,” tutupnya.

 

Turut hadir dalam acara tersebut M Syafiq Yunensa penulis buku best seller berjudul ‘Catatan Sang Berandal’. Mengutip dari kata-kata al-Ghazali, Syafiq menyampaikan “Jika kamu bukan raja, bukan anak bangsawan, bukan anak terpandang, maka menulislah!” tukasnya.

 

Kontributor: Imam Mawardi

Editor: Ajie Najmuddin


Regional Terbaru