• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 3 Mei 2024

Regional

HARI SANTRI 2020

Santri harus Bisa Tumbuhkan Semangat Literasi Sedini Mungkin

Santri harus Bisa Tumbuhkan Semangat Literasi Sedini Mungkin
Peringatan Hari Santri 2020 dan ta'aruf santri baru Pesantren Nurul Burhani 2, Mranggen, Demak (Foto: NU Online Jateng/Salapudin)
Peringatan Hari Santri 2020 dan ta'aruf santri baru Pesantren Nurul Burhani 2, Mranggen, Demak (Foto: NU Online Jateng/Salapudin)

Demak, NU Online Jateng
Penulis novel best-seller 'Dua Barista' Ning Najhaty Sharma berharap para santri menumbuhkan semangat belajar, membaca, dan menulis sedini mungkin. Keterbatasan yang dialami para santri menurutnya, tidak boleh menjadi penghalang mereka dalam menumbuhkan semangat literasi.

 

Pesan itu disampaikan Ning Haty demikian ia biasa dipanggil, ketika menjadi narasumber dalam acara talkshow memperingati Hari Santri dan Masa Ta'aruf Santri Baru (Matsaba) Pesantren Nurul Burhany 2 di Auditorium Ma’had Aly Nurul Burhany Futuhiyyah Mranggen Demak pada Ahad (25/10) lalu.

 

“Pramoedya Ananta Toer saja dapat melahirkan karya meskipun di penjara, apalagi kalian, pasti bisa,” ujarnya menyemangati. 

 

Menurutnya, geliat kepenulisan dan sastra Indonesia sudah mendunia. Karya para penulis seperti Ahmad Thohari, Pramoedya Ananta Toer, Andrea Hirata, Habiburrahma El-Shirazy dan lain-lain sudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan dibaca orang dari berbagai negara.

 

Lebih lanjut ia menuturkan bahwa literasi dan santri itu sangat berkaitan. Hal tersebut dapat kita lihat dari peran para ulama dan masyayikh Indonesia yang mendunia dengan karya-karya keilmuan mereka. 

 

“Di antanya ada Syekh Muhammad Yasin Al-Fadani, Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani, dan Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi,” ujarnya.

 

Langsung Praktik
Selain menyampaikan motivasi untuk menulis, Ning Haty meminta para santri langsung praktik. Ia meminta para santri meresensi novel 'Dua Barista' dan ia sendiri yang menilainya. 

 

Yusril Haidar, santri Nurul Burhany 2 asal Demak yang menampilkan teatrikal dari novel 'Dua Barista' dan resensinya menjadi juara mengaku sangat termotivasi.

 

“Apresiasi dari Ning Haty membuat kami sangat senang dan kami sangat termotivasi untuk menulis,” tuturnya. 

 

Meski semangat literasi harus ditumbuhkan sejak dini, Ning Haty berpesan agar para santri tidak terburu-buru mengejar mimpi menjadi penulis.

 

“Yang sebaiknya kalian lakukan sekarang adalah menjalankan tugas saat ini dengan maksimal, yaitu menghafal Al-Qur’an dan belajar dan terus berdoa agar suatu saat dapat berkesempatan menulis sebuah karya,” pungkasnya. 

 

Pengasuh Pesantren Nurul Burhany 2, Umi Hj Iffat Basheer kepada NU Online Jateng, Rabu (28/10) sangat berharap para santri dapat menyerap ilmu yang disampaikan Ning Najhaty dan bisa meneladaninya. 

 

"Ning Haty merupakan seorang penulis yang hafal Al-Qur’an dan bahkan seorang pengasuh pesantren," pungkasnya.

 

Kontributor: Bilqissaoesan, Moh Salapudin
Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru