Banyumas, NU Online Jateng
Dalam rangka memperingati Hari Santri tahun 2020, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah bersama Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Banyumas mengadakan istighotsah kubra.
Acara yang bertempat di Alun-alun Purwokerto, Jawa Tengah ini dilaksanakan pada Senin (26/10) dan diikuti oleh sekitar dua ribu peserta yang terdiri dari seluruh kader IPNU-IPPNU, pesantren, Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Fatayat NU, dan Banser se-Kabupaten Banyumas.
Dalam kesempatan itu, Bupati Banyumas Ahmad Husein menyampaikan bahwa acara istighotsah kubra ini merupakan salah satu wujud ikhtiar agar virus Corona bisa segera hilang serta wujud kepedulian terhadap pesantren yang terdampak, terlebih sebelumnya terdapat pemberitaan mengenai kluster pesantren yang saat ini sudah mulai banyak yang sembuh.
Senada dengan apa yang disampaikan Bupati Banyumas, Ketua PC IPPNU Banyumas Monica Rahayu menambahkan bahwa salah satu tujuan dari diselenggarakan acara istighotsah kubra ini adalah untuk memohon kepada Yang Maha Kuasa agar pandemi Covid-19 ini cepat hilang, khususnya di wilayah Banyumas.
"Salah satu tujuan acara ini adalah memohon agar virus Corona lekas cepat hilang, khususnya di wilayah Banyumas," jelas mahasiswi IAIN Purwokerto ini.
"Selain itu, harapannya adalah apa yang telah dilakukan sekarang ini dapat memberi manfaat yang banyak untuk kita semua dan tentunya dapat mempererat kekompakan antar pelajar se-Banyumas," imbuhnya.
Ribuan Kader NU Banyumas Ikuti Istighotsah Kubra dalam Rangka Hari Santri 2020. (Foto: NU Online Jateng/Istimewa)
Hadir dalam acara ini Bupati Banyumas dan Wakilnya H Sadewo Tri Lastiono, Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyumas KH Mughni Labib, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Banyumas H Akhsin Aedi Fanani, dan perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banyumas.
Pelajar NU sebagai Pilar Penjaga NKRI
Salah satu peran pelajar adalah sebagai pilar penjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal ini sebagaimana yang diutarakan oleh Ketua PC IPNU Banyumas Aditya Ageng DL. Menurutnya santri, dalam hal ini pelajar NU tak hanya bertugas untuk menyuarakan kebenaran, bahkan harus menjadi penentu arah kebijakan.
"Peran santri bukan hanya untuk menyuarakan kebenaran, tapi juga harus bisa menjadi pemegang kebijakan. Setelahnya dapat malakukan penguatan paham kebangsaan yang bersintesis dengan keagamaan," ungkap Aditya.
Kontributor: Ikmah Fatryani
Editor: Ahmad Hanan
