RMI PWNU Jateng Sambangi Pesantren di Kajen Pekalongan, Konsolidasi dan Edukasi Tata Kelola Pesantren
Selasa, 15 Juli 2025 | 17:00 WIB

Sambang Pesantren putaran ke-10 di Pondok Pesantren Bustanul Mansuriyah, Rowolaku, Kajen, Kabupaten Pekalongan, pada Senin (7/7/2025)
Muhammad Syaikhul Alim
Kontributor
Pekalongan, NU Online Jateng
Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) PWNU Jawa Tengah menggelar kegiatan Sambang Pesantren putaran ke-10 di Pondok Pesantren Bustanul Mansuriyah, Rowolaku, Kajen, Kabupaten Pekalongan, pada Senin (7/7/2025). Kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi, konsolidasi, sekaligus edukasi bagi para pengasuh dan pengelola pesantren se-Kabupaten Pekalongan.
Ketua RMI PWNU Jawa Tengah, KH Fadhlullah Turmudzi, menyampaikan bahwa kegiatan Sambang Pesantren digelar sebagai bentuk sowan kepada para kiai untuk mendengar secara langsung berbagai masukan, arahan, dan harapan dari kalangan pesantren.
“Melalui Sambang Pesantren ini, kami ingin sowan, mendengar, mencatat arahan, masukan, serta keinginan dari para kiai pengasuh pesantren,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kegiatan ini juga menjadi sarana konsolidasi antar-RMI se-Jawa Tengah agar ada harmonisasi program kerja. Selain itu, RMI PWNU Jateng juga mengedukasi tentang tata kelola pesantren yang sesuai regulasi, serta penguatan karakter santri agar istiqamah dalam mengaji dengan kedisiplinan tinggi.
“Kami juga hadir memberikan motivasi dan sosialisasi tentang bagaimana Aswaja, apa itu NU, dan bagaimana hubungannya dengan RMI dan pondok pesantren. Pemahaman kejam'iyahan penting disampaikan karena NU adalah pesantren besar dan pesantren adalah NU kecil,” ujarnya.
Ia mengajak seluruh pengurus RMI di berbagai tingkatan untuk aktif menyambangi pesantren dan mempererat silaturahmi dengan para kiai.
“Bicara tentang NU tidak lepas dari pesantren, dan bicara tentang pesantren tidak bisa lepas dari madrasah diniyah. Pesantren adalah kekuatan NU dan madin adalah kekuatan pesantren,” tegasnya.
Ketua PCNU Kabupaten Pekalongan, KH Muslikh Khudlori, mengapresiasi kehadiran RMI PWNU Jateng dan berharap kegiatan ini memberi manfaat besar bagi pengelola pondok pesantren.
“Kami menyampaikan ahlan wa sahlan atas kehadiran PWNU dan RMI Jawa Tengah yang nantinya memberikan pengalaman berharga, terutama bagi para pengurus sebagai pengendali pondok pesantren,” katanya.
Ia menyoroti pentingnya penguatan literasi media di kalangan pesantren guna menangkal narasi negatif tentang pesantren yang kerap muncul di media sosial.
“Apa yang dilihat di media sosial tidak selalu benar. Ini perlu menjadi perhatian khususnya bagi pengasuh pondok pesantren,” tuturnya.
Kiai Muslikh juga menyampaikan bahwa sejak terbitnya Undang-Undang Pesantren, jumlah pondok pesantren di Kabupaten Pekalongan terus bertambah dan saat ini mencapai 167 pesantren.
“Saya sangat setuju adanya Sambang Pesantren ini sehingga akan menambah khidmah kita untuk lebih hati-hati dalam mengelola pesantren,” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Ketua PWNU Jawa Tengah, KH Nur Machin Chudlori, menjelaskan bahwa Sambang Pesantren merupakan salah satu program unggulan RMI PWNU Jateng dalam periode ini.
“Kami tidak datang untuk memberikan solusi. RMI bukan akan memimpin pondok pesantren, RMI adalah khodam-khodam pondok pesantren,” katanya.
Ia mengakui tantangan pesantren saat ini semakin kompleks, termasuk terkait kebijakan sekolah lima hari.
“Termasuk masalah lima hari sekolah, ini menjadi tantangan tersendiri bagi pesantren,” ungkapnya.
Kegiatan Sambang Pesantren diisi dengan berbagai halaqah tematik. Ketua RMI PCNU Kabupaten Pekalongan, Kiai Lukman Hakim, menjelaskan bahwa halaqah pertama membahas kepengasuhan pesantren, isu strategis, pola asuh, pencegahan kekerasan seksual, dan peluang ekonomi pesantren.
Halaqah kedua membahas konsolidasi RMI PWNU Jateng dan RMI PCNU Pekalongan, termasuk pemetaan kerja sama dengan mitra strategis. Halaqah ketiga ditujukan untuk pengurus pesantren dengan fokus pada pendataan santri, penanganan takziran, dan pengembangan media pesantren. Halaqah terakhir berupa seminar motivasi bagi para santri Pondok Pesantren Bustanul Mansuriyah.
Terpopuler
1
KH Hasan Su’aidi dan H Moch Machrus Abdullah Pimpin PCNU Kota Pekalongan 2025–2030
2
Tangis Haru Orangtua Lepas Anaknya di Pesantren, Gus Yusuf Chudlori: Saat Rindu, Bacakan Surat Al-Qur'an Ini untuk Anak
3
Usai Pemutihan Pajak, Polisi Kini Gencarkan Razia Kendaraan
4
Bhakti Sosial dan Santunan Yatama, Muslimat NU Bulu Tebar Kepedulian di Bulan Muharram
5
Peneliti Sejarah Kerajaan Demak, AKA Hasan Ajak Warga Teladani Mbah Buyut Poncowati Ulama dan Panglima Kerajaan Demak
6
Workshop Kurikulum Terakhir Badko LPQ Tegal Dukung Implementasi Pendidikan Al-Qur’an Terpadu
Terkini
Lihat Semua