• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Senin, 6 Mei 2024

Regional

Rais NU Wonosegoro Boyolali Minta Kader Ditempa dan Dibekali Mental yang Kuat

Rais NU Wonosegoro Boyolali Minta Kader Ditempa dan Dibekali Mental yang Kuat
Kegiatan PKD dan Diklatsar PAC Ansor Wonosegoro, Boyolali (Foto: NU Online Jateng/Siswanto)
Kegiatan PKD dan Diklatsar PAC Ansor Wonosegoro, Boyolali (Foto: NU Online Jateng/Siswanto)

Boyolali, NU Online Jateng
Rais Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Wonosegoro, Kabupaten Boyolali KH Shodiq Dimyati mengatakan, kader Ansor harus ditempa dan dibekali mental yang kuat agar mampu tampil tegar dan membanggakan.


"Kader Ansor mesti benar-benar berani untuk fastabiqul khairat (berlomba dalam kebaikan). Sebab dunia yang akan datang akan lebih keras dan ganas," katanya setelah pembaiatan peserta Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) dan Pendidikan Latihan Dasar (Diklatsar) di Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Wonosegoro, Ahad (23/7/2023) malam.


Disampaikan, dirinya merasa bangga melihat kesungguhan dan keberanian peserta selama proses pelatihan dari awal sampai akhir dalam menerima materi dan instruksi dari pelatih. 


"Semoga dicatat amal saleh oleh Allah SWT serta membawa kehidupan dan 'kemegahan' Islam ala NU," harapnya di lokasi pelatihan yakni Pesantren Darussalam Desa Bandung.


Ketua Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Boyolali Achmad Kurniawan kepada NU Online Jateng, Selasa (25/7/2023) mengaku bersyukur karena dipilih Allah dan muassis (pendiri) NU sehingga bisa berkhidmat di Ansor serta NU. 


"Saya ucapkan selamat bergabung dan selamat berkhidmat. Hidayah ini harus kita jaga dan rawat di dalam hati dan bukti," ucapnya. 
 


Dijelaskan, pengurus PC GP Ansor Boyolali bersama PAC GP Ansor Wonosegoro dan lainnya akan memantau kiprah kader pascapelatihan yang baru masuk gerbang pengadian di Ansor. "Kami bersama PAC GP Ansor Wonosegoro akan terus memantau perkembangan semangat sahabat semua. Apakah setelah PKD dan Diklatsar masih semangat atau tidak?" ungkapnya. 


Menurutnya, anggota yang telah mengikuti pelatihan adalah kader terbaik yang punya niat kuat. "Silakan aktif di tingkat kecamatan atau ranting masing-masing. Ketika ada kegiatan silakan hadir, kecuali berbarengan dengan agenda yang lebih penting. Namun saya minta berkomitmen pada kegiatan Ansor," ujarnya. 


"Saya meminta agar kader baru lebih mempelajari sejarah dan tokoh NU karena keberadaan kita di sini tidak bisa lepas dari doa muassis NU. Juga dari doa istri dan kedua orang tua, sehingga kita patut bersyukur bisa bergabung di rumah besar NU. Kita bisa menjadi santrinya Simbah Hasyim Asy'ari," ucapnya. 


Dirinya menegaskan, agar hidayah jangan disia-siakan untuk memperbaiki diri. "Bila selama ini kita memiliki banyak dosa atau kesalahan yang bisa mencoreng marwah keluarga, masyarakat, dan agama mesti kita mulai introspeksi diri," ungkapnya. 


Kurniawan juga titip salam kepada orang tua, istri, dan anak, karena selama 3 hari, Jumat - Ahad (21-23/7/2023) bersedia ditinggalkan karena ikut PKD dan Diklatsar untuk belajar berkhidmat, meninggkatkan ketakwaan, dan kapasitas berorganisasi. 


Pengirim: Siswanto AR


Regional Terbaru