Semarang, NU Online Jateng
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah merintis kerja sama dengan Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo untuk mengembangkan pertanian organik di kalangan nahdliyin yang mata pencahariannya bercocok tanam padi di sawah.
Rais PWNU Jateng KH Ubaidullah Shodaqoh mengatakan, model pertanian organik sudah dilaksanakan oleh para petani NU di berbagai daerah di bawah binaan Kelompok Tani (Poktan) Kadang Tani Sarwo Tulus Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Jateng.
"Hasil panennya sangat bagus, pembiayaannya tidak besar dan kualitasnya lebih bagus dari model pertanian non organik," kata Kiai Ubaid saat menerima silaturahim Wakil Rektor (bidang perencanaan, kerjasama, bisnis dan informasi) UNS Prof Sajidan di Kantor PWNU Jateng, Jl Dr Cipto 180 Semarang, Senin (30/1/2023).
Disampaikan, agar kualitas produk lebih bagus dan sistem pertanian organik semakin diterima publik, PWNU berharap para petani organik juga mendapat pendampingan dari akademisi yang akan membuktikan secara ilmiah bahwa bertani secara organik lebih besar manfaatnya bagi lingkungan dan konsumen selain lebih besar hasil panennya.
Karena itu lanjutnya, agenda silaturahim Prof Sajidan yang akan dilantik menjadi Rektor UNS 11 April mendatang ke Kantor PWNU Jateng dimanfaatkan untuk menjajagi kerja sama di bidang pertanian.
Kiai Ubaid menambahkan, dalam beberapa tahun ini komoditas beras dari padi organik hasil panen para petani nahdliyin berhasil menembus pasaran ekspor untuk memenuhi konsumen di negara-negara kawasan Timur Tengah.
"Masyarakat Timur Tengah saat ini mulai menggemari beras yang ditanam secara organik. Importir beras dari Timur Tengah bernegosiasi langsung dengan Poktan Kadang Tani Sarwo Tulus LPPNU Jateng," terangnya.
Prof Sajidan yang didampingi KH Adib Aji Putra mantan Ketua PC GP Ansor Surakarta menjelaskan, UNS siap menindaklanjuti tawaran kerja sama dengan PWNU Jateng. Dalam waktu dekat rancangan MoU akan dibicarakan bersama.
"Kerja sama bisa diperluas lagi, tidak hanya pada sektor pertanian organik saja, tetapi juga bidang-bidang lain," pungkasnya.
Penulis: Samsul Huda
