Pesantren Al-Itqon Bugen Semarang Ajak Ansor Sukseskan Kemandirian Organisasi
Jumat, 20 Mei 2022 | 13:00 WIB

Foto: Pengurus PC GP Ansor Kota Semarang saat sowan salah satu pengasuh Pesantren Al-Itqon, KH Sholahuddin Shodaqoh (dok)
Ahmad Rifqi Hidayat
Penulis
Semarang, NU Online Jateng
Pengasuh Pesantren Al-Itqon Bugen, Kota Semarang KH Ubaidillah Shodaqoh meminta Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Semarang ikut menyukseskan gerakan kemandirian organisasi dan pertanian organik. "Gerakan kemandirian organisasi Nahdlatul Ulama (NU) itu harus bersama badan otonom (Banom) NU termasuk Ansor," kata Mbah Ubaid.
Hal ini dikatakan Kiai Ubaid kepada Abdur Rahman yang saat ini menjadi Ketua GP Ansor Kota Semarang saat bersilaturrahim ke para pengasuh pesantren yang ada di Bugen, Tlogosari Wetan, Pedurungan, Kota Semarang beberapa waktu lalu.
Menurut Mbah Ubaid yang juga Rais PWNU Jateng, terbatasnya lahan pertanian di Kota Semarang mestinya menjadi motivasi tersendiri bagi Ansor untuk ikut menggiatkan pertanian organik yang lebih sehat karena bebas dari pupuk dan pestisida kimia.
"Justru karena lahannya terbatas, maka pertanian menjadi gerakan yang istimewa," tegasnya.
Mbah Ubaid menyebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang memiliki lahan pertanian, juga warga NU yang ada di daerah Ngaliyan, Mijen, dan Gunungpati. "Ansor bisa sewa lahan Pemkot, atau warga yang daerahnya masih ada lahan pertanian," jelasnya.
Selain pertanian organik, Mbah Ubaid juga meminta Ansor Kota Semarang untuk memperkuat gerakan kemandirian organisasi dengan banyak menciptakan lapangan kerja sendiri. "Roda organisasi akan semakin dinamis jika organisasi itu mandiri, terlebih bisa menciptakan lapangan kerja sendiri," terangnya.
Kemandirian organisasi yang dimaksud Mbah Ubaid juga dalam hal politik. Dia berharap agar gerakan NU maupun Banom yang ada tidak berada dalam tekanan kepentingan orang atau partai politik tertentu.
KH Sholahuddin Shodaqoh juga mengingatkan tentang kemandirian organisasi dan gerakan sosiopolitik Ansor Kota Semarang. Dia menilai hubungan baik antara Ansor dengan pemerintah maupun partai politik tertentu perlu dibina dengan baik, namun bukan berarti menjadi tangan panjang para relasi politik.
"Dalam menjalankan organisasi kita memang harus bisa menjaga hubungan yang baik dengan semua pihak, karena memang NU itu sifatnya merangkul dan mengayomi," pesannya.
Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Semarang ini kepada NU Online Jateng, Kamis (19/5) juga tidak mempersoalkan kader Ansor ikut aktif di berbagai partai politik. "Kalau mau maju (sebagai calon legislatif) dari partai mana saja ya tidak apa, asal yang penting jangan mengorbankan organisasi," ujarnya.
Menurutnya, peran kader NU di lembaga legislatif sangat diperlukan untuk memperluas manfaat yang bisa diberikan kepada masyarakat. "Jadi kader NU memang harus bisa mewarnai dan memperbanyak peran atau manfaat bagi masyarakat," tutupnya.
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat
Terpopuler
1
LP Ma’arif dan IPNU-IPPNU Jateng Gelar TOT: Bergerak Bersama Pelajar Berbudaya Annahdliyah
2
JPZIS Sejam Pati Gelar Khitan Gratis VVIP di Hotel Safin, Bantu Anak Yatim hingga Duafa
3
LBH Ansor Kendal Teguhkan Militansi Kader di PKD Boja: Bangun Generasi Melek Hukum dan Berakhlak
4
Ibu-Ibu IHM NU Weleri Kendal Sambangi Rumah Calhaj, Bawa Doa dan Semangat Persaudaraan
5
Instruksi Ketua Umum PBNU Kepada Kader Ansor di Harlah Ke-91
6
Fatayat NU Demak Pacu Kapasitas Kader, Dorong Perempuan Tangguh di Era Digital
Terkini
Lihat Semua