• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 26 April 2024

Dinamika

PC GP Ansor Kota Semarang Gelar Orientasi Calon Pengurus 

PC GP Ansor Kota Semarang Gelar Orientasi Calon Pengurus 
Rais PCNU Kota Semarang KH Hanief Ismail (dua dari kiri) saat mengisi acara orientasi calon pengurus PC GP Ansor (Foto: NU Online Jateng/Rifqi)
Rais PCNU Kota Semarang KH Hanief Ismail (dua dari kiri) saat mengisi acara orientasi calon pengurus PC GP Ansor (Foto: NU Online Jateng/Rifqi)

Semarang, NU Online Jateng 
Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Semarang menggelar orientasi pertama bagi calon Pengurus PC GP Ansor masa khidmat 2022-2027 di Gedung Majelis Taklim Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) setempat, Jumat (21/1).


Ketua PC GP Ansor Kota Semarang Abdur Rahman menyatakan komitmennya menjaga amanah dalam menata organisasi dengan memperhatikan distribusi kader. "Selaku mandataris Konferensi Cabang ke-9 Ansor saya diamanahi untuk menata organisasi ini ke depan," kata Abdur Rahman.


Sebelum menyampaikan gagasan tentang merawat dan distribusi kader, mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Semarang ini mengingatkan pentingnya menjaga amanah dan menghindari berebut jabatan dalam organisasi.


"Kita diamanahi mengurus organisasi, bukan minta jabatan. Saya maju dalam Konfercab kemarin juga karena amanah, dorongan kuat dari para senior dan  Pimpinan Anak Cabang (PAC)," ujarnya menegaskan.


Santri Pondok Al-Itqon Bugen Kota Semarang ini lantas menerangkan pentingnya Wakil Ketua Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) dalam membantu kader. Kalau ada kader yang belum bekerja, apalagi yang baru menikah tapi belum bekerja, bidang SDM inilah yang bertugas dengan berbagai pelatihan dari jejaring yang ada.


"Kita harus memaksimalkan bagaimana distribusi kader. Mencarikan atau membuat pekerjaan, saya rasa ini sangat penting," ucapnya.


Abdur Rahman juga meminta para kader yang akan menjadi pengurus untuk tidak sungkan menegur jika dirinya bersalah. "Saya bukan orang yang sempurna, pasti ada kekurangan dan kesalahan, maka saya tolong diingatkan. Jika ada kesalahan maka tegurlah saya," pintanya.


Rais PCNU Kota Semarang KH Hanief Ismail mengapresiasi gagasan tersebut. Dia berharap semangat aktualisasi tersebut terus berkelanjutan hingga berkhidmah di Nahdlatul Ulama (NU).


"Ansor ini kaderisasi akhir NU, Jadi kalau sudah selesai jadi NU, baik jadi pengurus atau tidak, maka harus jadi NU. Jadi orang NU itu tantangannya besar, sampai viral kalau mau menghancurkan Indonesia, hancurkan dulu NU. Tantangannya tidak sekadar isu bid'ah dan syirik," ingatnya.


Menurutnya, persaudaraan (ukhuwah) yang digagas oleh KH Hasyim Asy'ari tidak sebatas persaudaraan Islam dan sesama warga NU. Bersaudara itu tidak sebatas karena nasab, tapi karena sesama bani Adam. Pandangan Hasyim Asy'ari jauh ke depan.


Oleh sebab itu, Pengasuh Pesantren Raudlatul Qur'an an-Nasimiyah ini mewanti-wanti untuk menjaga persatuan dengan memperkuat konsolidasi organisasi, Al-quwwah bil-ittihad, wadh-dhaufu bil-iftiraq.


"Kekuatan itu dengan persatuan dan kehancuran itu dengan perpecahan," pesannya.


Kiai yang menjadi murid tarekah KH Munif Zuhri Girikusuma Demak ini juga mendukung gerakan pemberdayaan ekonomi kader Ansor. Bahkan dirinya meminta semua bidang untuk mendapatkan porsi perhatian.


"Bidang sosial ekonomi kesehatan dan seluruh aspek kehidupan bangsa Indonesia adalah tantangan kader NU," pungkasnya.


Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat
Editor: M Ngisom Al-Barony


Dinamika Terbaru