• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Selasa, 7 Mei 2024

Regional

Peringati Hari Buruh, PMII Bersama Aliansi Wonosobo Melawan Ajukan 10 Tuntutan

Peringati Hari Buruh, PMII Bersama Aliansi Wonosobo Melawan Ajukan 10 Tuntutan
PMII bersama Aliansi Wonosobo Melawan menggelar aksi, dalam momen Hari Buruh, Sabtu (1/5). (Foto: istimewa)
PMII bersama Aliansi Wonosobo Melawan menggelar aksi, dalam momen Hari Buruh, Sabtu (1/5). (Foto: istimewa)

Wonosobo, NU Online Jateng

Massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Wonosobo Melawan, menggelar aksi Panggung Rakyat di Bundaran Selatan Alun-alun Wonosobo. Aksi ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Buruh, Sabtu (1/5) sore.


Aksi yang mengangkat tema 'Panggung Rakyat: Ruang Ekspresi di Bawah Rezim Penggusuran' ini diikuti oleh Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Wonosobo, Gempa Dewa (Gerakan Masyarakat Peduli Alam Wadas) Purworejo, Teater Banyu, serta beberapa orang yang tergabung dalam Aliansi Wonosobo Melawan.


Koordinator umum aksi, Pratama mengatakan ada 10 tuntutan aksi yang dibawa, yaitu Cabut Undang-undang Omnibus Law, Bebaskan tahanan politik  Omnibus Law, Hentikan Eksploitasi Alam, Wujudkan reforma agrarian sejati, Cabut IPL Wadas, Wujudkan pendidikan gratis, Sahkan RUU P-KS, Sahkan RUU Masyarakat Adat, Hentikan Represivitas Aparat, dan Usut tuntas kasus pelanggaran HAM.


Pratama  menuturkan, bahwa peringatan Hari Buruh (May Day) merupakan sebuah momentum perjuangan dan hari perlawanan masyarakat untuk memunculkan isu-isu, tidak hanya terkait tentang ketenagakerjaan, tetapi juga isu lain yang tidak kalah penting seperti isu lingkungan dan lain sebagainya.


"Menyikapi peringatan May Day ini, tidak terlepas dari perjuangan kaum buruh. Disisi lain isu buruh juga berkaitan dengan isu lingkungan, karena awal mula masyarakat menjadi buruh yaitu ketika masyarakat petani dirampas lahan pertaniannya. Sehingga, adanya Undang-undang Omnibus Law ini tidak hanya berdampak pada  buruh tetapi juga berdampak pada lingkungan," tegas Pratama.


Dipaparkan dia, sejarah awal mula masyarakat menjadi buruh karena petani yang dirampas lahan pertaniannya. Sehingga jelas ada hubungan antara isu buruh dengan isu ekologi.


Ia menegaskan, dalam konteks perjuangan, masyarakat tidak harus untuk terus mengharap dengan pemerintah. Menurutnya, perjuangan untuk meraih kesejahteraan dan keadilan tidak bisa dititipkan kepada siapa saja. Perubahan yang akan terjadi pada suatu daerah atau negara, ada pada gerakan masyarakat, bukan lewat pemerintah atau berbagai instrumennya.


"Yang jelas, kesejahteraan dan keadilan masyarakat hanya bisa terwujud melalui gerakan masyarakat, bukan berharap kepada pemerintah atau instrumennya," kata dia.


Pantauan NU Online Jateng, aksi berjalan tertib dengan pengawalan keamanan dari sejumlah aparat gabungan seperti Polres Wonosobo, TNI, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan. Selain diwarnai dengan pertunjukan musikalisasi puisi, poster, para peserta aksi juga mengisinya dengan kegiatan sosial dengan pembagian takjil bagi sejumlah pengguna jalan yang melintas di sekitar lokasi aksi.


Kontributor : Fatma, Miftah

Editor: Ajie Najmuddin


Regional Terbaru