• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 25 April 2024

Regional

Perbankan Gelar Sosialisasi Digitalisasi 1000 Madrasah dan Pesantren

Perbankan Gelar Sosialisasi Digitalisasi 1000 Madrasah dan Pesantren
Kegiatan sosialisasi digitalisasi pendidikan di Brebes (Foto: NU Online Jateng/Wasdiun)
Kegiatan sosialisasi digitalisasi pendidikan di Brebes (Foto: NU Online Jateng/Wasdiun)

Brebes, NU Online Jateng
Pimpinan Cabang BRI Brebes Nicky Muhammad Zahab mengatakan, Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai lembaga perbankan dengan tujuan untuk menyalurkan jasa dan  keuangan berada di tengah-tengah masyarakat terutama UMKM. 


"Saya berharap agar kegiatan program 'Digitalisasi Pendidikan dan Kemandirian 1000 madrasah dan pesantren' nantinya memberi manfaat kepada seluruh peserta bisa menjadi usahawan muda yang andal," ujarnya. 


Hal itu disampiakan Nicky saat membuka Program Digitalisasi Pendidikan dan Kemandirian 1000 Madrasah dan Pesantren di Aula Perpustakaan Brebes, Kamis (25/11).


Disampaikan, ada potensi besar di madrasah dan pesantren melalui kerja sama BRI dan Kementerian Agama khususnya di Brebes umumnya di Jawa Tengah. Potensi itu diwujudkan dalam bentuk program digitalisasi pendidikan dan kemandirian 1000 Madrasah dan pesantren bersama BRI Kantor Cabang Brebes.


"Saya berharap UMKM di Indonesia khususnya di Kabupaten Brebes semakin berkembang utamanya “LAPAKEMANE” menjadi pioner untuk UMKM dengan 1000 madrasah dan pesantren di Jawa Tengah dan ratusan di Brebes. Mudah-mudahan penggiat kondisi ekonomi yang selama ini masih butuh perhatian," ucapnya.



Pimpinan Cabang BRI Brebes Nicky Muhammad Zahab (Foto: Dok)


Kepala Bidang Usaha Mikro Lusiana Indira Isni memandang kegiatan ini sangat positif. Dia berharap pelatihan ini akan menumbuhkan  jiwa-jiwa kewirausahaan dari santriwan dan santriwati di Kabupaten Brebes.


"Jadi setelah mengikuti pelatihan,  membuat produk nantinya juga ada pelatihan pemasaran. Misalkan bisa melalui media online, jadi produk para santri bisa dibeli konsumen di luar daerah bahkan bisa sampai keluar negeri," ungkapnya.


Lusi membandingkan kalau santri sudah mempunyai keunggulan segi agama. Tentu, sudah pasti dengan pelatihan-pelatihan semacam ini punya keunggulan tambahan yaitu keterampilan. Outputnya, santriwan dan satriwati bisa menjadi usahawan.


Pelatihan diikuti santri dan santriwati dari 10 pesantren di Kabupaten Brebes. Sebagai narasumber Ajeng Kartini yang merupakan owner Grinting Food. Mereka dilatih cara pembuatan keripik daun kelor.


"Selain sebagai upaya pemanfaatan sumber daya alam yang ada, daun kelor diyakini memiliki banyak manfaat positif bagi tubuh manusia sehingga pangsa pasar masih terbuka lebar," pungkasnya.  


Penulis: Wasdiun 


Regional Terbaru