• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 27 April 2024

Regional

Pengurus Baru Pesantren Besongo Diminta Jawab Tantangan Dunia Digital

Pengurus Baru Pesantren Besongo Diminta Jawab Tantangan Dunia Digital
Pengasuh Pesantren Darul Falah Besongo, Kota Semarang KH Imam Taufiq (Foto: Dok)
Pengasuh Pesantren Darul Falah Besongo, Kota Semarang KH Imam Taufiq (Foto: Dok)

Semarang, NU Online Jateng
Hari ini dunia pesantren sedang menjadi sorotan, salah satunya isu seksual yang tidak sesuai dengan marwah pesantren. Karena selama ini, pesantren dengan totalitasnya melaksanakan kegiatan yang baik, seperti ngaji. Namun kasus yang mencuat telah mencoreng nama baik pesantren.


Pengasuh Pesantren Darul Falah Besongo KH Imam Taufiq mengatakan, peran dan fungsi pesantren mendidik anak tidak sekadar menjadi pintar, akan tetapi juga berakhlaq. "Inilah yang menjadi pembeda lulusan pesantren dengan yang bukan pesantren," tegasnya.


Kiai Taufiq mengatakan hal itu dalam pelantikan pengurus baru Pesantren Darul Falah Besongo pada Ahad (11/08/2022). 


Dikatakan, pesantren sekarang dalam keadaan dalam ujian. "Segala kebaikan yang telah dilakukan selama ini dihapuskan oleh keburukan selama sehari," jelas Kiai Taufiq yang juga Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang itu.


Menurutnya, selain mendidik, membentengi, dan memberi bekal para santri, pesantren sekarang di hadapkan pada perkembangan teknologi yang tidak lagi soal 4.0 akan tetapi sudah menjadi 5.0. "Sebuah masa di mana aktivitas teknologi yang cukup tinggi sudah mengubah dunia ini," tambahnya. 


Dalam rilisnya ke NU Online Jateng, Senin (12/9/2022) disampaikan, adanya 5.0 ini mengajarkan kepada kita untuk mengembangkan masyarakat. Itu tantangan hari ini. "Maka dari itu santri harus mewujudkan 3 C yaitu, creativity, communication, dan collaboration," ucapnya. 


Dalam hal ini lanjutnya, santri harus kreatif dan memanfaatkan sekaligus memaksimalkan apa yang sudah ada. "Yang kedua adalah communication. Orang tidak akan sukses kalo tidak bisa dikomunikasikan kepada masyarakat.," ungkapnya.
 

Sedang yang ketiga sambungnya yaitu collaboration. "Kerja bareng-bareng itu penting. Maka, santri atau pengurus yang baik melakukan 3 C tersebut," pungkasnya.


Regional Terbaru