Pelaku UMKM Nahdliyin Harus Penuhi Legalitas dan Dokumen Usaha 

Blora, NU Online Jateng
Nahdliyin yang menekuni dunia usaha harus melengkapi legalitas dan dokumen-dokumen   usahanya dengan lengkap, sekalipun bisnisnya berskala mikro dan kecil, apalagi skalanya menengah dan besar.

Pengusaha dan pegiat motivator Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Jawa Tengah KHR Maksum Abdul Hamid mengatakan, jumlah pelaku UMKM di kalangan Nahdliyin Jateng sangat besar, mereka  menghadapi banyak kendala dalam memanfaatkan peluang untuk berkembang.

"Salah satunya legalitas dan dokumen-dokumen pendukung bisnisnya, terutama badan hukum sebagai payung usaha seperti CV atau PT," kata Gus Maksum dalam workshop pemberdayaan ekonomi yang diselenggarakan Pimpinan Cabang (PC) Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) Kabupaten Blora di rumah makan 'Sambal Lalap' , Ahad (13/3).

Dalam rilis yang diikirim ke NU Online Jateng, Rabu (16/3) Gus Maksum meminta pengurus HPN harus turun tangan memberikan bimbingan dan advokasi kepada para pelaku UMKM Nahdliyin agar mampu melengkapi dokumen usahanya, termasuk badan usaha yang memayunginya.

"Dengan demikian usahanya yang dikelola para pelaku UMKM Nahdliyin dapat tumbuh dan berkembang, mampu berelasi dengan mitra dan memiliki kemampuan untuk eksis dan berkompetisi di tengah-tengah persaingan usaha yang semakin ketat," ucapnya.

Dia menambahkan, selain itu pengurus HPN juga harus membukakan akses jaringan, permodalan dan pasar untuk pelaku UMKM Nahdliyin, sehingga berbagai jenis usaha meski skalanya tidak besar memiliki daya tahan yang tangguh.

"Jangan lupa setelah sukses usahanya, sebagian laba dan pendapatanya disisihkan untuk zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) melalui LAZISNU yang menyalurkan kepada yang berhak," ujarnya.

Ketua PC HPN Kabupaten Blora H Agus Salim mengatakan, melalui workshop UMKM diharapkan para pelaku UMKM dari kalangan Nahdliyin Blora semakin meningkat kesadarannya agar segera berbenah melengkapi kekurangannya.

"Tanpa kesadaran itu sulit rasanya UMKM Nahdliyin berkembang, bertahan saja akan semakin susah," pungkasnya.

Editor: Samsul Huda