PCNU Kota Pekalongan: Muskercab Ajang Konsolidasi dan Evaluasi Program
Rabu, 20 Oktober 2021 | 19:00 WIB
M Ngisom Al-Barony
Penulis
Pekalongan, NU Online Jateng
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan H Muhtarom mengatakan, Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) selain ajang konsolidasi organisasi juga sarana evaluasi program-program organisasi yang telah diputuskan pada muskercab sebelumnya.
"Muskercab kedua kali ini mestinya digelar pada Juli 2020 kemarin. Namun karena adanya pnademi Covid-19, seluruh program mengalami pelambatan dan gerak dan aktivitasnya pun ikut melambat. Dampaknya bisa kita ketahui bersama bahwa capaian-capaian program juga belum 100 persen," ujarnya.
itu disampaikan pada acara Muskercab 2 NU Kota Pekalongan tahun 2021 yang berlangsung di Gedung Aswaja Jalan Sriwijaya 2 Pekalongan, Selasa (19/10).
Dikatakan, PCNU Kota Pekalongan periode 2018-2023 memiliki 17 lembaga. Dari sejumlah lembaga yang ada, sebagian besar sudah merealisasikan program-programnya. Namun ada pula yang belum melaksanakan.
"Kami selaku pengurus harian terus mendorong kepada lembaga-lembaga yang ada untuk tetap fokus berkhidmah dengan merealisasikan program yang sudah direncanakan pada Muskercab 1. Namun demikian, jika belum bisa bisa dimaklumi karena hampir 2 tahun kita tidak bisa bergerak karena pandemi covid," terangnya.
Menurutnya, muskercab 2 menjadi sangat penting untuk melakukan evaluasi program, mana yang sudah dilaksanakan dan mana yang belum direalisasikan. Sehingga sisa waktu khidmah kita di NU, semua program bisa dilaksanakan dengan baik.
Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Hudallah Ridwan Naim meminta Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) sebagai ajang konsolidasi membahas berbagai program sekaligus konsolidasi untuk meningkatkan peran organisasi sebagai 'khadimul umah'.
"Dalam Qanun Asasi NU disebutkan, salah satu tujuan didirikannya NU adalah untuk kemaslahatan umat. Oleh karena itu, para jajaran pengurus NU yang hadir dalam Muskercab ini harus sadar bagaimana mewujudkan cita-cita para muassis dalam praktik nyata melalui program-program yang berorientasi kemaslahatan umat," tegasnya.
Dikatakan, sesuai dengan tema Muskercab 'Meneguhkan Jatidiri NU sebagai khadimul umah' maka program-program yang dilahirkan di sisa periode PCNU Kota Pekalongan harus mencerminkan bagaimana kehadiran NU dirasakan oleh masyarakat.
"Khadimul umah atau pelayan masyarakat harus diwujudkan dalam tindakan nyata melalui program yang implementatif, sehingga warga merasakan manfaatnya baik secara langsung maupun tidak langsung," ucapnya.
Oleh karena itu lanjutnya, untuk menghadapi berbagai tantangan ke depan dan bisa menjadi khadimul umah NU harus melakukan penguatan dan penyehatan organisasi dengan melakukan konsolidasi di berbagai tingkatan.
"Jangan sampai NU kelihatan besar, tetapi di dalamnya tidak kuat, solid, dan tidak dirasakan kehadirannya oleh masyarakat. Maka, forum Muskercab harus bisa mengkonsolidasikan hingga tingkat ranting," ungkapnya.
Penulis: M Ngisom Al-Barony
Editor: Samsul Huda
Terpopuler
1
Ahad Kliwonan dan Pelantikan Pengurus NU Se-Tawangsari Digelar di Panggung Alam Taruwongso
2
Pesantren Tarbiyatul Qur’an Al Waro’ Juwiring, Warisi Perjuangan Kiai Muslimin Santri Pendherek KH Al Mansur Popongan
3
Empat Pesan KH Ali Maksum yang Harus Diketahui Pengurus NU
4
PAC dan PR IPNU IPPNU Tempel Dilantik, Siap Optimalkan Peran Organisasi
5
Masjid Agung Demak: Warisan Wali Songo yang Kini Jadi Magnet Wisata Religi Modern
6
Dosen IAI An-Nawawi Purworejo Tawarkan Konsep At-Takāmul At-Takayyufi dalam Pendidikan Moderasi Beragama
Terkini
Lihat Semua