• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Minggu, 28 April 2024

Regional

Pantau Perbaikan Tanggul Jebol, Gubernur Jateng Bakal Audit Bangunan di Kawasan Pesisir

Pantau Perbaikan Tanggul Jebol, Gubernur Jateng Bakal Audit Bangunan di Kawasan Pesisir
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat meninjau lokasi tanggul yang jebol di Semarang Utara (dok)
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat meninjau lokasi tanggul yang jebol di Semarang Utara (dok)

Semarang, NU Online Jateng
Penanganan jangka pendek pada tanggul laut yang jebol di Tanjung Mas akibat luapan laut pasang sudah dikerjakan. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memantau langsung perbaikan tanggul yang Jebol di Semarang Utara. 


Dirinya menilai penanganan jangka pendek pada tanggul yang jebol cukup baik. Selain sumber luberan pada tanggul jebol, penanganan rob tinggi di kawasan Pelabuhan Tanjung Mas Semarang juga dilakukan pada titik-titik lain yang berpotensi terjadi luberan air pasang. 


"Iya kalau jangka pendek beberapa tanggul yang kemarin bahasa ramainya di publik itu jebol kita cari. Karena sebenarnya kalau menutup itu jauh lebih cepat. Selain itu, pemerintah juga akan mengkaji ulang bangunan-bangunan di tepi laut," kata Ganjar kepada NU Online Jateng, Rabu (25/5).


Khusus penanganan di Kampung Ujung Laut, Ganjar meminta agar membuat tanggul di antara PT Janata Marina Indah dengan PT Optima Sinergi Comvestama. Sebab menurutnya di tempat itu terdapat titik luapan air laut.  


"Ini ketemu masyarakat, ini teman saya, dia tahu di daerah sini ternyata kemarin coba kita tutup jebolnya di sana, agak panjang. Tapi kalau kita lihat titiknya ternyata di sini lebih dekat. tanahnya sudah ada, ini tinggal dikeruk. Maka saya minta dikerjakan sebelum jam 1 karena hari ini kemungkinan akan naik lagi. Kalau ini bisa kita cegah hari ini insyaallah di sana bisa terkendali," ujarnya.


Ganjar menjelaskan, untuk penanganan jangka panjang sudah ada beberapa penanggulangan yang sudah dilakukan. Misalnya di Pekalongan ada tanggul laut yang masih berjalan. Lalu di sekitar Semarang-Demak ada tol yang sedang dikerjakan termasuk sebagai penahan rob.


"Di Pekalongan umpama tanggul lautnya masih jalan, yang di sini tol Semarang-Demak itu juga kita coba untuk menghalau itu. Memang musti ada regulasi yang cukup ketat di area coastel ini, pinggiran ini. Kalau bangunannya masih mengambil air tanah cukup tinggi ya kita akan mengalami ini terus," jelas Ganjar.


Lebih jauh Ganjar menjelaskan, saat ini para petugas juga tengah berupaya menyelesaikan penanganan pada tanggul yang bocor sepanjang 20 meter. Semalam, Ganjar juga memantau ketinggian air laut sudah rendah.


“Kemudian hari ini kerja sama dengan masyarakat, saya dilihatkan tadi pagi koordinasi dengan warga dan kepolisian bagus, semuanya ikut sekarang dikerjakan,” ujarnya.


Menurut data Dinas Sosial Provinsi Jateng, terdapat 22 ribu warga terdampak yang ada di Kota Semarang dan Kabupaten Demak. Kepala Dinas Sosial Jateng Harso Susilo memastikan logistik untuk warga terdampak banjir di wilayah Pantura Jateng dalam kondisi aman.


"Iya (pastikan stok logistik aman). Tidak hanya makanan tapi ada selimut, nanti ada pampers. Kita dorong itu juga," kata Harso saat memantau pasokan logistik di Demak.


Tidak hanya itu, pihaknya juga menyiapkan peralatan mandiri warga serta peralatan dapur untuk warga terdampak. Pihaknya juga telah mengantisipasi kurangnya logistik dengan mengoptimalkan bantuan yang ada seperti dari Kementrian Sosial. Menurutnya, logistik yang ada akan bisa mencukupi kebutuhan warga setidaknya hingga lima hari ke depan, "Warga terdampak banyak. Sini (Demak) 10 ribu, Kota Semarang 12 ribu orang," sambungnya.


Untuk warga yang terdampak mencapai ribuan. Mereka telah menerima nasi bungkus sejak pascakejadian. Penyaluran konsumsi tersebut dilakukan tiga kali sehari. Dari catatannya, jumlah desa yang terdampak banjir rob ada empat desa. Sejauh ini, pihaknya sementara baru menyediakan nasi bungkus sekitar 1.200 bungkus nasi. 


"Untuk berjalannya logistik ini bisa 2, 3 hari. Tergantung dari pasang-surutnya air yang tidak bisa kami prediksi," ujarnya.  


Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat


Regional Terbaru