NU Kota Pekalongan: Upgrading untuk Tingkatkan Kapasitas Pengurus
Pekalongan, NU Online Jateng
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan H Muhtarom menegaskan, kegiatan upgrading yang dihelat panitia Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-99 Nahdltul Ulama (NU) tingkat Kota Pekalongan dalam upaya meningkatkan kapasitas jajaran pengurus dalam berkhidmah.
"Momentum Harlah adalah sangat tepat untuk refleksi atas berbagai aktivitas pengurus untuk bisa meningkatkan khidmah jamiyah maupun jamaah dan upgrading salah satu cara untuk hal itu," ujarnya.
Hal itu disampaikan dalam acara upgrading pengurus NU tingkatan Cabang, lembaga, banom, dan MWCNU di Desa Wisata Pacet, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang pada Ahad-Senin (6-7/2).
Dikatakan, NU menyadari betul bahwa tantangan pengurus NU dan Nahdliyin ke depan semakin kompleks baik di internal sendiri maupun dari eksternal. Peningkatan kemajuan teknologi dan derasnya arus informasi tentu tidak bisa dibendung.
"Maka penguatan kapasitas salah satu cara agar jajaran pengurus harian, lembaga, maupun dan otonom tidak menjadi pengurus tidak kagetan dan tertatih-tatih menghadapinya," tegasnya.
Ketua PCNU Kota Pekalongan H Muhtarom (Foto: Dok panitia)
Ketua panitia Harlah NU Kota Pekalongan Abdul Adhim kepada NU Online Jateng, Sabtu 12/2) menjelaskan, pemilihan lokasi di Pacet, Batang dengan ketinggian di atas 1.300 mdpl agar para peserta bisa fokus menerima materi hingga memahami rencana tindak lanjutnya. "Intinya agar seluruh peserta bisa fokus menerima informasi dan masukan dari pihak yang berkompeten," terangnya.
Disampaikan, upgrading dengan mengambil tema 'Revitalisasi Jamiyah menuju kebangkitan kedua NU' merupakan bagia dari acara peringatan Harlah NU menghadirkan dua pemateri, pertama materi ideologisasi penguatan Aswaja oleh Sekretaris PWNU Jateng KH Hudallah Ridwan Naim, Katib PCNU Jombang Jatim KH Ahmad Samsul Rijal.
"Materi ketiga manajemen organisasi oleh H Muhammad Subhan, dilanjutkan RTL oleh PCNU Kota Pekalongan," ucapnya.
Dalam paparannya, Gus Huda sapaan akrab untuk Sekretaris PWNU Jateng menyampaikan bahwa NU di usianya yang setahun lagi genap 1 abad harus kembali mengingat 'Qanun Asasi' yang dibuat oleh muassis Hadrotus Syekh KH Hasyim Asy'ari.
"Yakni tolong menolong (memfasilitasi) masyarakat dalam berbagai aspek baik dunia dan akhirat. Bisa diterjemahkan juga bahwa NU adalah organisasi pelayanan yaitu melayani yang menjadi kebutuhan warga, baik sisi ekonomi, pendidikan, kesehatan wabil khusus keagamaan," ungkapnya.
Gus Rijal biasa disapa menyampaikan bahwa perkumpulan NU bukan hanya perayaan-perayaan semata, bukan hanya banyak wacana tanpa aksi nyata. "Karena yang lebih penting dari melangit berbicara konsep adalah eksekusi program secara nyata dan mampu dirasakan oleh warga NU," tandasnya.
Acara yang berlangsung dua hari ini ditutup dengan rencana tindak lanjut, yang berisi 4 program pertama penguatan ideologisasi faham aswaja kepada seluruh warga Nahdliyyin melalui MWC kepada ranting, kedua pendirian Badan Usaha Milik NU (BUMNU), ketiga mengawal pendidikan yang sesuai dengan tantangan zaman.
"Keempat koordinasi dan konsolidasi yang dilakukan secara rutin guna tercapainya agenda-agenda PCNU Kota Pekalongan. Setelah upgrading tingkat cabang juga sudah direncanakan upgrading tingkat MWC dengan peserta para ranting dan banom tingkat PAC," pungkas Adhim yang juga dosen IAIN Pekalongan.
Editor: M Ngisom Al-Barony
