• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Rabu, 8 Mei 2024

Regional

NU Jateng Minta RMI Benahi Pendidikan Diniyah 

NU Jateng Minta RMI Benahi Pendidikan Diniyah 
Diskusi PWNU Jateng tentang perkembangan madrasah diniyah (Foto: NU Online Jateng/Atsnal Lathif)
Diskusi PWNU Jateng tentang perkembangan madrasah diniyah (Foto: NU Online Jateng/Atsnal Lathif)

Semarang, NU Online Jateng
Wakil Katib Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Abdul Munib meminta kepada PW Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) khusus mengkoordinasikan Madrasah Diniyah dan Pesantren dalam pendidikan diniyah.

 

"Madrasah diniyah memerlukan perhatian secara khusus dari RMINU termasuk pemilihan dan pengangkatan kepala madrasah dan guru-gurunya ditetapkan PC RMINU," tegasnya.

 

Permintaan Kiai Munib, panggilan akrab Wakil Katib PWNU Jateng ini disampaikan dalam diskusi di Kantor PWNU Jateng Jalan Dr Cipto 180 Semarang, Senin (15/3).

 

Ketua PW Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif NU Jateng H Andy Syarkowi mengatakan, pelaksanaan pendidikan di Madin masih terdapat model pembelajaran yang beragam dan belum menjadi satu kesatuan. Oleh karena itu pihaknya berharap segera ada pembenahan.

 

"Kami berharap agar ada standar yang baku tentang madin yang ditetapkan oleh RMINU, sehingga kualitas alumninya dapat meningkat. "Kepala Madrasah dan guru-gurunya baiknya ditetapkan oleh cabang. Demikian pula standar lainnya seperti administrasi, sarana prasarana, dan seterusnya," paparnya.

 

Di samping itu diharapkan ada tim penjamin mutu pada pendidikan keaswajaan. "Perlu adanya tim pendamping khususnya dalam mengawal akidah ahlussunnah wal jamaah," terangnya.

 

Wakil Ketua PW RMINU Jateng KH Fadlulloh Turmudzi menyampaikan perkembangan pelaksanaan amanat PWNU kepada RMINU tentang pengelolaan madrasah diniyah.

 

"Sebenarnya untuk mengkoordinasikan pendidikan diniyah bukan masalah yang sederhana. Karena model pendidikan yang berkembang sejak Islam masuk di Nusantara dan dikelola oleh masyarakat yang berakidah ahlussunnah wal jamaah," ucapnya.

 

Prinsipnya RMINU bersikap persuasif terhadap perjalanan pendidikan keagamaan. Pihaknya juga sudah membuat draft pedoman madrasah Diniyah di lingkungan NU. "Kami berharap agar Madin dapat memperkuat dasar-dasar ulumu diniyah, sehingga ketika para santri melanjutkan ke pesantren telah siap lahir batin," ungkapnya.

 

Ketua Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) Jateng KH Muhammad Zaenal Amin memaparkan tentang satuan kurikulum Madin tingkat Ulya. "Ustadz/ustadzah sebaiknya yang berkompeten," paparnya.

 

Menurutnya, kurikulum wajib tingkat Ulya terdiri dari pelajaran Al-Qur'an, tajwid, tafsir, ilmu tafsir, Hadits, ilmu Hadits, Ushul fiqih, Qawaidul Fiqih, Tarikh Islam, nahwu shorof, balaghoh, tasawuf, aswaja, dan ilmu faraid.

 

Diskusi yang berlangsung interaktif tersebut dihadiri Wakil Rais KH Roziqin, Wakil Katib KH Abdul Munif, Ketua LBMNU KH Muhammad Zaenal Amin, Ketua LP Ma'arif NU KH Andi Syarkowi, Ketua PWNU KH Mohamad Muzamil, dan Wakil Sekretaris KH Muhammad Sokhib.

 

Kontributor: Atsnal Lathif
Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru