• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Senin, 29 April 2024

Regional

NU Jateng: Jelang Satu Abad, Kebangkitan Nahdliyin Mulai Dirasakan

NU Jateng: Jelang Satu Abad, Kebangkitan Nahdliyin Mulai Dirasakan
Ketua PWNU Jateng, KHM Muzamil (Foto: NU Online Jateng/Dok)
Ketua PWNU Jateng, KHM Muzamil (Foto: NU Online Jateng/Dok)

Semarang, NU Online Jateng 
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng KH Muhammad Muzamil mengatakan, menjelang satu abad kelahiran Nahdlatul Ulama (NU), semangat kebangkitan Nahdliyin dapat kembali dirasakan. 

 

"Indikatornya di antaranya adalah semaraknya kegiatan-kegiatan di semua level kepengurusan NU, kerja sama yang baik di antara Nahdliyin, dan terwujudnya kepedulian kepada sesama anggota masyarakat untuk saling membantu," terangnya di Semarang.

 

Kepada NU Online Jateng, Rabu (11/8) Kiai Muzamil menjelaskan, sebagai Nahdliyin kita wajib bersyukur kehadirat Allah Taala karena semangat atau ghirah untuk kemandirian berorganisasi dalam NU kembali tumbuh sebagaimana konsep mabadi khairu ummah yang dicetuskan para pendiri dan pengurus NU terdahulu. 

 

"Kemandirian organisasi NU saat ini ditandai adanya taawun atau kerja sama sesama Nahdliyin dalam menjalankan program-program jamiyyah dengan suka rela yang dikoordinasikan oleh pengurus Ranting dan Majelis Wakil Cabang," jelasnya.

 

Menurut Muzamil, Nahdliyin dapat bekerjasama di antara mereka berkat bimbingan para kiai, habaib, dan pengasuh pesantren. Selain karena kasih sayang atau rahmat dari Allah Taala. 

 

"Dengan adanya forum pengajian, jamaah dzikir, tahlil dan shalawat yang diselenggarakan Nahdliyin akhirnya mereka mendapatkan pengertian bahwa mereka memerlukan jamiyah yang dapat menyatukan, memberdayakan serta menentramkan kehidupan para jamaah," ujarnya.

 

Dia menambahkan, konsep mabadi khairu ummah diputuskan dalam Muktamar NU di Magelang Jawa Tengah tahun 1939. "Mabadi khairu ummah adalah dasar-dasar kehidupan umat yang baik meliputi as-shidqu atau kejujuran, al-amanah bi al-ahdi wa al-wafa atau bersikap amanah, menepati janji, dan taawun atau kerja sama di antara warga serta istiqamah atau berkelanjutan," ucapnya. 

 

Dengan penerapan konsep mabadi khairu ummah, warga lebih merasa memiliki dan handarbeni terhadap Jamiyah NU. "Mereka tetap bergabung dalam Jamiyah NU bukan semata-mata orang tua mereka adalah NU, melainkan mereka ingin mendapatkan barakahnya ilmu dan amal para auliya dan ulama salafus shalihin," pungkasnya.

 

Kontributor: Astnal Lathif
Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru