Unwahas Semarang Mantapkan Posisi sebagai Kampus Aswaja Internasional
Selasa, 10 Agustus 2021 | 15:00 WIB
Samsul Huda
Penulis
Semarang, NU Online Jateng
Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang harus memantapkan posisinya sebagai kampus ahlussunnah wal jamaah (aswaja) agar sukses membumikan nilai-nilai Islam rahmatan lilalamin di tengah-tengah pergaulan masyarakat internasional.
Ketua Yayasan Wahid Hasyim Semarang (YWHS) Prof KH Noor Achmad mengatakan, gerakan internsionalisasi aswaja adalah salah satu misi NU dan Unwahas adalah bagian dari itu. Sangat disadari untuk mewujudkannya tidak mudah. Semangat, kerja keras, dan tak kenal lelah seluruh civitas akademika, merupakan tuntutan yang harus dipenuhi, tentu upaya batin tidak boleh ditinggalkan.
"Meski berat, kami optimis itu bisa tercapai. YWHS sebagai penyelenggara mendorong kepada pimpinan Unwahas agar tidak mudah menyerah ketika menemui kendala," kata Prof Noor kepada NU Online Jateng di sela menghadiri Dies Natalis ke-21 Unwahas di Aula Gedung Dekanat lantai 6, Ahad (9/8).
Menurutnya, pimpinan Unwahas harus yakin bahwa perjalanan perguruan tinggi NU di Semarang ini selalu dikawal dan dijaga oleh para ulama sepuh NU mulai sejak berdiri hingga sekarang dan Insyaallah seterusnya hingga akhir zaman.
"Dulu ulama-ulama sepuh di Jateng yang saat ini sudah meninggal, ketika masih sugeng tidak pernah berhenti mengetuk pintu langit dengan caranya sendiri untuk memintakan pertolongan kepada Allah SWT agar Unwahas eksis, berkembang, dan maju," terangnya.
Mereka itu lanjutnya, di antaranya almarhum mbah Sahid Kemadu Rembang, mbah Lim Klaten, mbah Muntaha Wonosobo, mbah Hamid Sukaraja, mbah Cholil Bisri Leteh Rembang, mbah Maemoen Zubair Sarang Rembang, mbah Hambali Lasem, dan lainnya.
Di antara mereka pada awal-awal Unwahas berdiri dan tidak punya apa-apa seringkali nyambangi kampus pada saat malam larut tanpa memberitahu, mereka secara khusus berdoa untuk kemajuan Unwahas," ucapnya.
Dikatakan, sejumlah ulama sepuh yang yang masih sugengpun saat ini masih tetap ajeg melanggengkan doanya untuk kemajuan Unawahas. Karena itu pimpinan Unwahas harus optimis karena perjalanannya selalu dikawal ulama sepuh.
"Unwahas di usianya yang ke-21 tahun harus semakin mempertegas diri sebagai bagian dari perjuangan NU, terutama perjuangan membumikan aswaja di tengah-tengah masyarakat internasional," ujarnya.
Baca juga:
- Unwahas Semarang Kerahkan Mahasiswa KKN untuk Jadi Relawan Vaksinasi
- Tabligh Akbar Internasional Unwahas Semarang Dapat Penghargaan Lembaga Prestasi Dunia
- Penghargaan Prestasi Rekor Dunia Picu Unwahas Raih Predikat Unggul di Level Internasional
Rektor Unwahas Prof KH Mudzakir Ali saat menyampaikan pidato dies natalis mengatakan, capaian yang diraih Unwahas di usianya yang ke-21 tak lepas dari usaha keras dan pertolongan dari Allah SWT melalui doa-doa yang dikabulkan.
Ditegaskan, gerakan internasionalisasi aswaja akan terus digelorakan ke masyarakat dunia melalui berbagai aktivitas kerja sama dengan PCINU sedunia dan mitra-mitra strategis Unwahas di berbagai belahan dunia. Selain itu penguatan internal juga terus dilakukan.
"Alhamdulillah di tengah pandemi perolehan mahasiswa baru Unwahas tahun akademi 2021/2022 meningkat, bahkan hingga awal Agustus untuk program studi kedokteran, profesi farmasi, dan sarjana farmasi sudah memenuhi kuota," pungkasnya.
Penulis: Samsul Huda
Editor: M Ngisom Al-Barony
Terpopuler
1
Ahad Kliwonan dan Pelantikan Pengurus NU Se-Tawangsari Digelar di Panggung Alam Taruwongso
2
Pesantren Tarbiyatul Qur’an Al Waro’ Juwiring, Warisi Perjuangan Kiai Muslimin Santri Pendherek KH Al Mansur Popongan
3
Abu Sampah Disulap Jadi Paving, Inovasi Hijau LPBI NU dan Banser Trangkil
4
Dosen IAI An-Nawawi Purworejo Tawarkan Konsep At-Takāmul At-Takayyufi dalam Pendidikan Moderasi Beragama
5
Gerakan Pemuda Ansor: Pilar Pembangunan dan Pemersatu Dinamika Desa
6
Khutbah Jumat: Pelajaran Yang Tersirat Dalam Ibadah Haji
Terkini
Lihat Semua