• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Senin, 29 April 2024

Nasional

Unwahas Semarang Mantapkan Posisi sebagai Kampus Aswaja Internasional

Unwahas Semarang Mantapkan Posisi sebagai Kampus Aswaja Internasional
Ketua Yayasan Unwahas Semarang, Prof KH Noor Achmad (Foto: NU Online Jateng/Samsul Huda)
Ketua Yayasan Unwahas Semarang, Prof KH Noor Achmad (Foto: NU Online Jateng/Samsul Huda)

Semarang, NU Online Jateng
Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang harus memantapkan posisinya sebagai kampus ahlussunnah wal jamaah (aswaja) agar sukses membumikan nilai-nilai Islam rahmatan lilalamin di tengah-tengah pergaulan masyarakat internasional.

 

Ketua Yayasan Wahid Hasyim Semarang (YWHS) Prof KH Noor Achmad mengatakan,  gerakan internsionalisasi aswaja adalah salah satu misi NU dan Unwahas adalah bagian dari itu. Sangat disadari untuk mewujudkannya tidak mudah. Semangat, kerja keras, dan tak kenal lelah seluruh civitas akademika, merupakan tuntutan yang harus dipenuhi, tentu upaya batin tidak boleh ditinggalkan.

 

"Meski berat, kami optimis itu bisa tercapai. YWHS sebagai penyelenggara mendorong kepada pimpinan Unwahas agar tidak mudah menyerah ketika menemui kendala," kata Prof Noor kepada NU Online Jateng di sela menghadiri Dies Natalis ke-21 Unwahas di Aula Gedung Dekanat lantai 6, Ahad (9/8).

 

Menurutnya, pimpinan Unwahas harus yakin bahwa perjalanan perguruan tinggi NU di Semarang ini selalu dikawal dan dijaga oleh para ulama sepuh NU mulai sejak berdiri hingga sekarang dan Insyaallah seterusnya hingga akhir zaman.

 

"Dulu ulama-ulama sepuh di Jateng yang saat ini sudah meninggal, ketika masih sugeng tidak pernah berhenti mengetuk pintu langit dengan caranya sendiri untuk memintakan pertolongan kepada Allah SWT agar Unwahas eksis, berkembang, dan maju," terangnya.

 

Mereka itu lanjutnya, di antaranya almarhum mbah Sahid Kemadu Rembang, mbah Lim Klaten, mbah Muntaha Wonosobo, mbah Hamid Sukaraja, mbah Cholil Bisri Leteh Rembang, mbah Maemoen Zubair Sarang Rembang, mbah Hambali Lasem, dan  lainnya.

 

Di antara mereka pada awal-awal Unwahas berdiri dan tidak punya apa-apa seringkali nyambangi kampus pada saat malam larut tanpa memberitahu, mereka secara khusus berdoa untuk kemajuan Unwahas," ucapnya.

 

Dikatakan, sejumlah ulama sepuh yang yang masih sugengpun saat ini masih tetap ajeg melanggengkan doanya untuk kemajuan Unawahas. Karena itu pimpinan Unwahas harus optimis karena perjalanannya selalu dikawal ulama sepuh.

 

"Unwahas di usianya yang ke-21 tahun harus semakin mempertegas diri sebagai bagian dari perjuangan NU, terutama perjuangan membumikan aswaja di tengah-tengah masyarakat internasional,"  ujarnya.

 

Baca juga:

 

 

Rektor Unwahas Prof KH Mudzakir Ali saat menyampaikan pidato dies natalis mengatakan, capaian yang diraih Unwahas di usianya yang ke-21 tak lepas dari usaha keras dan pertolongan dari Allah SWT melalui doa-doa yang dikabulkan.

 

Ditegaskan, gerakan internasionalisasi aswaja akan terus digelorakan ke masyarakat dunia melalui berbagai aktivitas kerja sama dengan PCINU sedunia dan mitra-mitra strategis Unwahas di berbagai belahan dunia.  Selain itu penguatan internal juga terus dilakukan.

 

"Alhamdulillah di tengah pandemi perolehan mahasiswa baru Unwahas tahun akademi 2021/2022 meningkat, bahkan hingga awal Agustus untuk program studi kedokteran, profesi farmasi, dan sarjana farmasi sudah memenuhi kuota," pungkasnya.

 

Penulis: Samsul Huda
Editor: M Ngisom Al-Barony


Nasional Terbaru