Regional

Ngaji ISNU Jilid 3: Jihad Ekonomi untuk Kemandirian Umat, Menuju Organisasi yang Lebih Mandiri

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 12:00 WIB

Ngaji ISNU Jilid 3: Jihad Ekonomi untuk Kemandirian Umat, Menuju Organisasi yang Lebih Mandiri

Dokumentasi kegiatan Ngaji ISNU Jilid 3, bertajuk “Jihad Iqtishodiyah untuk Pemberdayaan Umat”. (Foto: Dok. Istimewa)

Demak, NU Online Jateng 


Pimpinan Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PC ISNU) Kabupaten Demak kembali menyelenggarakan kegiatan Ngaji ISNU Jilid 3, bertajuk “Jihad Iqtishodiyah untuk Pemberdayaan Umat”. Fokus utama kegiatan ini adalah mendorong kemandirian ekonomi sebagai jalan menuju kesejahteraan umat, bertempat di Gedung PCNU Demak, pada Jumat (25/10/2024).


Ketua PC ISNU Demak, Agus Taufiqur Rohman dalam sambutannya menegaskan bahwa organisasi harus mampu mewujudkan kemandirian ekonomi, agar segala kebutuhan operasional di dalam organisasi tidak bergantung pada bantuan eksternal.


“Tugas kita adalah memastikan jamaah mandiri secara ekonomi, sehingga kerja organisasi tidak perlu bergantung pada proposal,” ujar Agus.


Selain itu, ia juga menambahkan bahwa kemandirian finansial penting bagi NU agar tidak hanya dikenal sebagai organisasi yang menarik iuran dari anggotanya. Agus juga menyebut program Pendidikan Menengah Kepemimpinan Nahdlatul Ulama (PMKNU) yang sebelumnya diinisiasi PCNU Demak, sebagai langkah awal untuk mewujudkan ekonomi mandiri bagi NU di masa depan.


“NU harus memiliki kekuatan finansial agar dapat mewujudkan kemaslahatan umat secara lebih luas,” jelasnya.


Ia berharap kegiatan Ngaji ISNU ini dapat melahirkan rancangan ekonomi yang akan menjadi prioritas kerja bagi PCNU ke depannya. 


“Mari kita aktifkan jihad ekonomi ini sebagai ijtihad bersama, demi kemandirian organisasi dan kesejahteraan umat,” pungkasnya.


Sementara itu, Kabag Perekonomian Setda Demak, Arief Sudaryanto menyampaikan gagasan program “1 Anggota ISNU 1 Dampingan (Calon Pengusaha/Pengusaha)” sebagai bentuk pendampingan usaha bagi anggota ISNU untuk membangun kemandirian ekonomi. Ia menekankan pentingnya aspek kemandirian seperti tanggung jawab, otonomi, dan inisiatif dalam mengelola usaha.


“ISNU bisa menjadi inkubator yang mendampingi pengusaha muda agar mampu menghadapi tantangan ekonomi,” jelas Arief.


Lebih lanjut, ia juga menguraikan ciri-ciri masyarakat yang mandiri secara ekonomi, yakni bebas dari hutang konsumtif, memiliki investasi, dan siap secara mental menghadapi ketidakstabilan finansial. Dalam paparannya, Arief mengutip ayat-ayat Al-Quran untuk memperkuat pesan tentang pentingnya kemandirian ekonomi.


“Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali mereka mengubah keadaan mereka sendiri,” katanya mengutip Al-Qur’an surat Ar-Ra’d ayat 11.


Sebagai informasi, acara ini dihadiri oleh pengurus cabang dan pengurus anak cabang (PAC) ISNU se-Kabupaten Demak, dan ditutup dengan penyerahan sertifikat kepada narasumber sebagai bentuk penghargaan atas kontribusinya dalam menggerakkan jihad ekonomi untuk kemandirian umat.