• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Minggu, 5 Mei 2024

Regional

Manusia Hidup Tidak Cukup dengan Usaha

Manusia Hidup Tidak Cukup dengan Usaha
Ustadz Hanan Attaqi di acara konser langit di Kota Semarang (Foto: Dok)
Ustadz Hanan Attaqi di acara konser langit di Kota Semarang (Foto: Dok)

Semarang, NU Online Jateng
Para pemuda diingatkan Ustadz Hanan Attaki untuk utamakan berdoa kepada Allah SWT, karena hanya andalkan usaha atau ikhtiar tidak cukup. Berdoa merupakan salah satu bentuk penghambaan kita kepada yang maha kuasa. 


“Nomor satu adalah berharap dan mengandalkan Allah, ikhtiar itu nomor dua. Salah satu tanda orang yang terlalu mengandalkan ikhtiarnya adalah berkurang pengharapannya kepada Allah,” ujarnya.


Hal tersebut disampaikannya dalam acara 'Konser Langit Road to Semarang' yang diadakan Pengurus Cabang (PC) Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kota Semarang, Ahad (11/6/2023).


Alumnus Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir itu menceritakan beberapa pengalamannya yang merupakan buah dari sebuah doa. Ia pernah meminta kepada Allah agar diberi anak sulung berjenis kelamin perempuan dan memiliki watak pemalu. Berdasar rencananya itu, kelak anak tersebut akan diberi nama Aisyah.


“Ternyata benar dikabulkan sama Allah. Anak saya pertama perempuan dan sampai sekarang itu pemalu sekali. Malu untuk dilihat dan tampil di mana-mana. Yang kedua juga gitu, saya ingin namai Maryam dan saat istri saya melahirkan itu tidak dibantu bidan, hampir hampir sama kan kisahnya dengan Sayyidah Maryam,” ucapnya.


Beberapa tempat lanjutnya, yang mustajab bagi seorang hamba untuk berdoa. Disebutkannya antara lain di Kakbah, Multazam, dan Hijir Ismail. Selain tempat sambungnya, penting pula untuk mengandalkan orang lain dalam berdoa, seperti doa dari kedua orang tua dan guru.





“Mengandalkan doa dari tempat waktu-waktu yang mustajab, dan andalkan pula doa dari orang-orang yang mustajab seperti doanya ibu, bapak, san guru-guru,” kata Ustadz Hanan.


Ia pun menegaskan untuk meninggalkan segala sesuatu yang menjadi sebab terhalangnya sebuah doa. Menurutnya, doa bisa tertolak karena seseorang tersebut mengonsumsi barang haram serta memutus tali silaturrahim.


“Makannya halal, tapi didapat dengan cara haram ya tetap haram. Makannya ayam, tapi tidak disembelih pakai bismillah, pakai lafadz Allah, jadi haram. Apalagi kalau didapat pakai cara kayak mencuri, pasti haram,” tandasnya. 


Kepada NU Online Jateng, Senin (12/6/2023 salah satu pengunjung 'Konser Langit' Diana Putri Maulida mengatakan, acara yang singkat tapi pembahasannya padat. 


"Sangat cocok didengar kalangan muda karena saya sendiri sering pula mendahulukan dan terlalu mengandalkan ikhtiar lantas menanggalkan doa," ungkapnya. 


Kemudian lanjutnya, saat apa yang diinginkan tidak tercapai, dirinya marah dan susah untuk menerima hal tersebut. "Kajian bersama Ustadz Hanan Attaki menyadarkan saya bahwa Allah harus selalu dilibatkan dan didahulukan atas apa yang kita kerjakan," paparnya.


Menurutnya, apabila kenyataannya berkebalikan dengan yang kita inginkan, sebagai seorang hamba sudah selayaknya berhusnudzon akan takdir Allah. Apa yang tidak terjadi pasti itu bukan yang terbaik dan apa yanh hilang pasti akan diganti dengan sesuatu yang lebih baik menurut-Nya. Selalu andalkan doa dan mari takjub bersama sama akan kekuatan doa itu sendiri," pungkasnya. (*)


Regional Terbaru