• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 16 Mei 2024

Regional

Madrasah Salafiyah Kajen Pati Luncurkan Lajnah Falakiyah

Madrasah Salafiyah Kajen Pati Luncurkan Lajnah Falakiyah
Madrasah Salafiyah Kajen, Margoyoso, Kabupaten Pati resmi meluncurkan lajnah Falakiyah Salafiyah (Foto: NU Online Jateng/Fikrul Umam)
Madrasah Salafiyah Kajen, Margoyoso, Kabupaten Pati resmi meluncurkan lajnah Falakiyah Salafiyah (Foto: NU Online Jateng/Fikrul Umam)

Pati, NU Online Jateng
Madrasah Salafiyah Kajen, Margoyoso, Kabupaten Pati resmi meluncurkan lajnah Falakiyah Salafiyah pada Ahad (8/8) siang melalui zoom meeting dan live Youtube di kanal MA Salafiyah Kajen.

 

Acara peluncuran lembaga yang bergerak di bidang astronomi dihadiri Kakanwil Kemenag prov Jateng H Mustain, Kakankemenag Pati H Ali Arifin, Kepala MA Salafiyah Kajen H Ulul Albab, dan dua pakar astronomi Indonesia Koordinator Diklat Lembaga Falakiyah PBNU KH Ahmad Izzuddin dan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Prof Thomas Djamaludin.

 

Dalam paparannya, Prof Thomas memberikan banyak penjelasan terkait ilmu falak, komparasi antara kalender syamsiyah dan qamariyah hingga perkembangan ilmu astronomi. Penjelasan yang cukup panjang ia sampaikan dalam rangka memberikan wawasan yang luas kepada para santri. 

 

Teknologi Informasi (TI) sangat membantu di dunia astronomi. Dengan teknologi yang modern, akurasinya bisa sangat tinggi," ungkapnya. 

 

Perkembangan teknologi yang ada, menurutnya sangat memudahkan generasi milenial, khususnya santri untuk mendalami ilmu falak. Oleh sebab itu lanjutnya, praktik kegiatan yang berkaitan dengan astronomi bisa semakin mudah dilakukan dengan akurasi yang lebih kuat. 

 

Senada dengan Prof Thomas, KH Izzuddin juga memaparkan tentang perkembangan ilmu falak dari sisi akademisi. Ketua Umum Asosiasi Dosen Ilmu Falak Indonesia ini membeberkan progres dunia astronomi islam Indonesia yang kian pesat. 

 

"Puluhan kitab ilmu falak yang ditulis oleh ulama kita (ulama nusantara). Ada Khulashatul Wafuyah, Badi'atul Mitsal, Syamsul Hilal, dan lain sebagainya," terangnya.

 

Menurutnya, buku-buku karya dosen Indonesia mengenai cabang ilmu ini juga sudah tidak terhitung jumlahnya. Belum lagi ia menyebut, instrumen-instrumen ilmu falak juga banyak diciptakan oleh para pakar, dosen, hingga mahasiswa. 

 

Sebelum menutup paparan materinya, Prof Thomas memberikan wejangan kepada para santri peserta webinar peluncuran Lajnah Falakiyah Salafiyah. Pesan ini tentunya disampaikan untuk menghadapi tantangan santri di masa mendatang, khususnya dalam mempelajari ilmu astronomi. 

 

"Jadilah santri pembelajar, manfaatkan teknologi untuk memberi solusi, dan bersikaplah terbuka untuk mempersatukan ummat," tutupnya.

 

Selain itu, Kiai Izzuddin juga menyampaikan harapannya kepada Lembaga Falakiyah Salafiyah agar mampu mengadopsi teknologi yang ada.

 

Sebagai Dewan Pakar Lajnah Falakiyah, Abdul Mufid menambahkan agar kegiatan pengajaran dan pembinaan ilmu falak di madrasah berjalan dengan sukses. Kiai Mufid memberikan motivasi agar santri tetap giat belajar ilmu falak walaupun zaman sekarang ilmu falak kurang diminati. Dengan perkembangan dunia teknologi informasi bisa memacu santri untuk bisa menerapkan ilmu falak dengan dunia digitalisasi. 

 

"Ke depannya, semoga Lajnah Falakiyah Salafiyah bisa menjadi pioner dalam pengembangan ilmu falak berbasis digital," pungkasnya. 

 

Kontributor: Fikrul Umam
Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru